9 : Pernikahan

3.5K 509 51
                                    

Hari ini pernikahan antara Jeffrey dan Rose dilaksanakan. Keduanya memiliki raut wajah yang berbeda, Jeffrey yang sedang gugup hingga berkeringat dingin sedangkan Rose yang diam pasrah terhadap nasibnya. Ada rasa deg-degan juga sih, kira-kira acara nanti berjalan dengan lancar atau tidak. Semoga saja tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

Saat ini Rose dengan bangga tak henti-henti menatapi dirinya sendiri di cermin sejak selesai di rias, ia sedang mengagumi dirinya yang terlihat luar biasa sekarang. Apalagi riasannya ini memakai jasa MUA ternama, tambah merasa cantik lah dirinya.

Astaga Roselin, kamu ini cantik banget! Pikirnya sejak tadi sambil senyum-senyum.

Jeffrey harus bersyukur karena bisa menikahi dirinya yang cantik ini.

Tetapi Rose lupa bersyukur untuk dirinya sendiri, karena Jeffrey yang hampir sempurna itu mau menerima segala kelakuan minus yang dimilikinya.

Pemberkatan pernikahan mereka dilaksanakan dengan khidmat dan semua berjalan lancar saat proses pengucapan janji suci, kecuali saat kelakuan Jeffrey yang secara kurang ajar memotong ucapan sang pendeta dan secara tidak tahu malu langsung mencium Rose. Hal itu Membuat para tamu undangan langsung heboh dan tertawa karena kelakuannya.

Benar-benar tidak sabaran pengantin pria ini, langsung main nyosor.

Sebenarnya sama saja sih, Rose si pengantin wanita juga malah membalas ciuman itu, bahkan mereka berdua berciuman cukup lama. Jika tidak disadarkan oleh pembawa acara pernikahannya mungkin ciuman mereka berdua tidak akan terlepas.

Mereka berdua ini memang jago berenang, sehingga tak heran jika sanggup untuk menahan nafas dalam waktu yang cukup lama.

Acara resepsi pernikahan langsung dilanjut usai pemberkatan, Rose dan Jeffrey memilih melangsungkan acara di hari yang sama, katanya sih biar sekalian capek. Pesta pernikahan keduanya berlangsung meriah dengan desain mewah pilihan dari Mamanya Rose dan Bundanya Jeffrey, mengingat tamu yang mereka undang juga bukan orang sembarangan, rekan kerja Ayahnya Jeffrey merupakan para petinggi dan orang penting. Belum lagi kerabat almarhum Papanya Rose lumayan banyak yang datang dari luar daerah untuk menghadiri acara ini.

Rose merasa begitu kelelahan usai acara pernikahannya ini. Acara baru selesai jam 9 malam, padahal sudah mulai sejak pagi. Itu karena tamu yang diundang sangat banyak dan seperti tidak ada habisnya selama bersalaman tadi.

Mereka masuk ke dalam kamar hotel yang sama dengan acara pernikahan mereka tadi. Banyak sekali uang mertuanya ini, sudah memakai hotel berbintang 5 sebagai tempat resepsi acara pernikahannya dan sekarang mereka memesan kamar suite room untuk Rose dan Jeffrey selama 3 hari ke depan. Katanya sih sebagai salah satu hadiah pernikahan.

Kalau kamar ini sebagai salah satu hadiah pernikahan, berarti akan ada hadiah lain lagi nanti. Hadiah yang diberikan ini saja sudah termasuk mahal. Kira-kira hadiah apa lagi nanti yang akan diterimanya.

Rose menjadi tidak sabar menanti hal itu.

Rasa lelah Rose seperti menghilang karena disuguhi dengan kemewahan fasilitas kamar yang ditempatinya. Ia berkeliling ruangan, ingin melihat secara keseluruhan isinya.

Astaga, ada jacuzzi nya!

Rose tersenyum senang, ia besok akan berendam disitu dan membuat insta story memamerkan kemewahan ini semua. Haha kapan lagi bisa membuat teman-temannya itu iri kepada dirinya.

Menyenangkan juga menikah dengan Jeffrey dan mempunyai mertua seperti ini.

☁️☁️☁️

Menginjak usia kehamilannya yang masih berada di trimester pertama. Rose terkadang masih merasa sulit beradaptasi dengan kehamilannya sekarang.

Seperti sekarang, ia baru saja selesai muntah. Untung saja sudah selesai acara, kalau saja ia muntah saat acara tadi berlangsung, mungkin ia akan jadi bahan gunjingan para tamu yang datang.

Jeffrey membantu Rose melepas hiasan yang ada di kepalanya itu, agar Istrinya bisa segera membersihkan diri.

Baru saja mau keluar dari kamar mandi, tangannya ditarik oleh Rose.

"Mau kemana? Ini kan belum?" tunjuk Rose pada gaun pernikahannya.

Jeffrey segera menelan ludah kasar.

Ia membantu Rose menurunkan resleting gaunnya. Setelah itu, ia mulai membuka jas dan kancing kemejanya dengan cepat.

Rose yang melihat pergerakan Jeffrey dari cermin langsung melotot, mau ngapain nih.

"Ngapain lo ikutan lepas baju?"

"Hm? Kan kita mau mandi bareng" jawab Jeffrey.

"H-hah, kapan gue ngajaknya" ucap Rose heran.

"Tadi, Kak Rose minta bukain baju biar sekalian kita mandi bareng kan?"

Rose menghela nafas, sepertinya Jeffrey salah paham dengan permintaannya tadi.

"Gue minta bukain karena tangan gue gak sampe buka tuh resleting, bukan ngajak mandi bareng. Jadi sekarang lo keluar. Gue mau mandi" ucap Rose galak sambil mendorong Jeffrey keluar, tidak membiarkannya ngomong atau melawan perbuatannya sedikit pun.

Lumayan memakan waktu yang lama untuk Rose mandi, entah apa yang dilakukannya. Begitulah wanita dengan segala ritual mandinya.

Jeffrey yang menunggu Rose diluar sedikit kedinginan karena ia sekarang sedang bertelanjang dada. Bajunya sudah dilepas tadi di kamar mandi, mau ambil baju baru tapi ia bau keringat. Jadi hanya bisa sabar menunggu Rose untuk segera keluar.

Rose keluar dengan wajah tidak berdosa dan melewati Jeffrey yang sudah lama menunggunya begitu saja. Baru saja menikah tapi kelakukan Rose ini sudah bisa disebut sebagai Istri yang durhaka kepada suami.

Jeffrey hanya bisa memaklumi kelakuan Istrinya itu.

Cukup lama juga Jeffrey di kamar mandi, ia benar benar membersihkan tubuhnya hingga bersih dan wangi. Bahkan ia menggosok badannya berulang kali memastikan agar tidak ada kotoran yang menempel. Jeffrey juga sempat cukuran sebentar, pokoknya dia menyiapkan segala sesuatunya dengan baik agar Rose merasa nyaman dekat dengan dirinya.

Jeffrey merasa deg-degan, tapi ia berusaha memberanikan diri dan akan mencoba memulainya.

Saat Jeffrey keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah ranjang, ia malah mendapati Rose yang sudah tertidur lelap. Dengan tubuh yang dibungkus penuh oleh selimut, hanya kepalanya yang muncul sedikit.

Rose terlihat sangat lelah karena seharian banyak menghabiskan waktu dengan berdiri menyalami para tamu menggunakan sepatu high heels. Padahal Jeffrey sudah melarangnya karena kakinya nanti akan sakit, juga khawatir Rose yang tengah berbadan dua nekat memakai sepatu seperti itu.

Tetapi yang namanya Rose memang selalu ngotot dengan kemauannya, ia berkata jika hanya memakai sepatu biasa maka dirinya tidak akan terlihat cantik dan terksesan biasa saja. Dia kan ingin terlihat luar biasa di pernikahannya. Jadi Jeffrey hanya bisa menuruti dengan memperbolehkan keinginan Rose.

Sekarang Jeffrey hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah.

Sepertinya hari ini hanya ada acara pernikahan, tidak ada acara kawinan.









Lanjut lagi ga nih?

Udahan dulu kali ya ntar bosen update mulu, soalnya lagi ada ide buat cerita ini makanya nulis, edit, update:)




-Bel

ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang