Orangtua Jeffrey segera pulang setelah dihubungi oleh Mamanya Rose. Benar-benar tidak sabar Mamanya ini agar Jeffrey segera bertanggung jawab, yang dihamilin si Rose yang buru-buru minta tanggung jawab malah Mamanya.
Tentu saja kedua orangtua Jeffrey terkejut mendengar kabar ini, tapi mau di apa, semuanya sudah terjadi dan sekarang mereka hanya bisa menerimanya dengan lapang dada. Lagian keluarga mereka semua sudah mengenal satu sama lain sejak lama. Mereka sudah bersyukur, setidaknya Rose tidak membawa hal ini ke jalur hukum.
Rose, Mamanya dan Jeffrey yang mendengar perkataan dari Ayahnya Jeffrey sedikit tertegun, bagaimana bisa hal ini dibawa ke jalur hukum sedangkan yang memulai adalah Rose sendiri. Malah harusnya Jeffrey yang disebut sebagai korban disini, karena masa depannya sudah dirusak. Ya walaupun keduanya sama-sama mau dalam melakukan hal itu tetapi tetap saja Rose yang memulainya.
Andai saja orangtua Jeffrey tahu bahwa Rose lah yang salah disini karena sudah menjerumuskan anaknya ke hal buruk, pasti keduanya tidak akan bersikap sebaik ini.
Mereka berlima berbincang di ruang tamu rumah Rose, membicarakan bagaimana rencana untuk kedua anak mereka kedepannya.
Mamanya Rose minta pernikahan mereka agar segera dilaksanakan bulan ini juga, tetapi orangtua Jeffrey kurang setuju dan ingin menunda terlebih dahulu karena anaknya itu akan melangsungkan ujian.
Jeffrey pro kepada pilihan Mamanya Rose yang ingin segera melangsungkan pernikahannya, katanya lebih cepat lebih baik, tetapi Rose kontra dengan bersikeras menolaknya. Dengan alasan tidak akan sempat mempersiapkan segalanya jika menikah pada bulan ini.
Melihat usia kandungan Rose yang dinyatakan oleh dokter sudah jalan 4 minggu dan perutnya masih kecil belum terlihat jelas maka mereka semua memutuskan untuk mengadakan pernikahannya di bulan depan, setelah Jeffrey selesai ujian.
Persiapannya akan diurus oleh jasa wedding organizer kenalan Mamanya Rose, jadi mereka tidak akan terlalu repot serta memakan waktu untuk mempersiapkan ini itu segala macamnya.
Rose yang mendengar semua keputusan ada ditangan para orangtua hanya bisa pasrah menerima keadaan.
Ini dia mau menikah, tetapi dirinya sama sekali belum mencintai Jeffrey. Memang sih, mau tak mau mereka berdua harus bertanggung jawab karena apa yang telah mereka perbuat itu menimbulkan hasil.
Tetapi bagaimana nanti kehidupan pernikahan mereka?
Jeffrey sih iya iya saja atas keputusan dari para orangtua, karena menurutnya itu sudah merupakan pilihan yang terbaik untuk dirinya dan juga Rose.
Bagaimana pun juga ia harus bertanggung jawab atas apa yang telah mereka perbuat, toh dirinya sama sekali tidak keberatan untuk menikahi Rose, malah ia merasa senang karena akan menikah dengan orang yang dicintainya sejak lama.
☁️☁️☁️
Pernikahan mereka tinggal menghitung hari untuk dilaksanakan, semua persiapan sudah 80% selesai di kerjakan oleh pihak wedding organizer, tentu saja dibawah pantauan Mamanya Rose. Bundanya Jeffrey sesekali ikut memantau juga dan membantu menambahi kalau ada yang kurang.
Kegiatan sehari-hari masih tetap mereka lakukan. Rose yang bekerja seperti biasa dan Jeffrey yang terkadang masih ke kampus untuk mengurus nilainya.
Acara pernikahan mereka ini akan mengadakan pesta resepsi nanti, yang tentu saja mengundang banyak orang untuk hadir. Rose sengaja baru memberikan undangan untuk teman-temannya di beberapa hari sebelum pernikahan dilaksanakan, ia tidak ingin ditanyai oleh banyak orang kenapa tiba-tiba menikah gini. Sudah dua tahun ini kan dia jomblo, pasti banyak yang heran nanti kepadanya karena tidak punya pacar tapi kok langsung menikah. Terlalu repot untuk menyumpal mulut orang-orang itu, jadi ia tidak mau ambil pusing untuk meladeninya.
Lagipula sengaja ia mengundang mereka semua agar bisa melihat pesta pernikahannya yang berlangsung dengan mewah, dan juga Rose bisa sekalian pamer bahwa ia memiliki suami yang tampan dan kaya raya. Ya walaupun lebih muda dari pada dirinya, tapi ia hanya akan menutup mulutnya jika ada yang bertanya tentang latar belakang Jeffrey nanti. Ia tidak ingin diejek karena menikah dengan berondong. Jadi biarlah identitas Jeffrey ia tutupi.
Berbeda dengan Rose yang banyak mengundang teman-teman maupun kenalannya, Jeffrey hanya mengundang beberapa teman dekatnya saja. Bukannya ia malu karena menikah muda seperti ini, tetapi menurutnya untuk apa mengundang banyak orang yang tak terlalu dikenalnya, lagipula sudah banyak list tamu undangan dari kedua orangtuanya, Mamanya Rose dan juga Rose sendiri. Jadi ia hanya perlu mengundang beberapa teman akrabnya saja.
☁️☁️☁️
Pulang kerja ini, Rose dijemput oleh Jeffrey, memang sejak pernikahan mereka ditentukan, para orangtua sudah menyuruh Jeffrey untuk mengantar jemput Rose kemana-mana, katanya sih biar aman. Rose sih mau-mau saja. Lumayan, seperti punya supir pribadi dan menghemat pengeluarannya juga untuk membeli bensin, kalau sama Jeffrey kan sudah jelas anak itu yang akan menanggung.
Teman-teman kantornya yang melihat ia dijemput tepat di depan kantor dan memakai mobil rubicon pun langsung bersiul menggodanya. Karena baru kali ini Rose meminta Jeffrey untuk menjemput tepat di depan kantor, biasa tidak seperti ini. Mereka semua tentu saja kaget karena calon suami Rose ternyata benar-benar orang kaya. Melihat dari jenis mobil yang digunakannya sekarang.
Rose yang mendapatkan respon seperti itu dari teman-temannya hanya tersenyum senang, dalam hati berterimakasih kepada Jeffrey karena dirinya lah ia bisa pamer. Kali ini biarkan Rose yang pamer kepada mereka, biasa kan mereka yang selalu menyombongkan ini itu sampai Rose muak mendengarnya.
Saat membuka pintu mobil, Rose dibuat terkejut melihat Jeffrey yang hanya mengenakan kaos tanpa lengan, memamerkan otot bisepnya. Sepertinya anak ini habis pulang ngegym.
"Sorry Kak, aku keringatan gini. Baru pulang ngegym" ucap Jeffrey merasa tak enak jika Rose terganggu dengan bau keringatnya.
Rose berdehem sambil menaikkan alisnya tanda mengiyakan.
Hanya ada suara musik dari bluetooth yang tersambung dari handphone Jeffrey selama perjalanan mereka. Jeffrey bingung ingin memulai percakapan seperti apa karena Rose hanya diam saja sedari tadi, tidak seperti biasa yang cerewet minta mampir kesana sini dulu. Juga ekspresinya yang langsung berubah kesal saat masuk mobil, padahal tadi Jeffrey lihat ia masih tertawa bersama teman-temannya, Jeffrey tidak ingin mengganggu jika Rose sedang merasa bad mood. Bagaimana pun juga Rose sekarang sedang hamil, ia memaklumi mood swing wanita itu.
Niatnya ingin berduaan untuk mendekatkan diri ke Rose, yang ada malah Jeffrey dicuekin oleh wanita itu.
Sebenarnya sih Rose diam karena merasa Jeffrey sekarang terlihat sangat hot. Anak itu kenapa bisa semenggoda ini sih, ngapain juga pake ngegym segala padahal proporsi badannya sekarang udah bagus, mau pamer badan ke siapa sih. Rose jadi jengkel sendiri memikirkan Jeffrey yang ngegym agar bisa tebar pesona ke cewek lain.
Padahal kan Jeffrey rajin ngegym agar Rose tertarik kepadanya.
Jeffrey 🤤
Double up kalo ramee
Chapter depan nikahan yeyy
-Bel
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT
Fanfiction[COMPLETED] Kalau bukan karena kejadian itu, gak bakal deh gue nikah sama anak kecil. Mana ada anak kecil yang bisa bikin anak? Jeffrey X Rose