25 : SuperMan

3.2K 450 117
                                    

⚠️

Bagi Rose sekarang, Jeffrey udah kayak SuperMan dalam hidupnya.
Walaupun celana dalamnya Jeffrey dipakai didalam, bukan diluar kayak SuperMan yang asli.

Seperti sekarang ini, tindakan Jeffrey benar-benar membuat Rose senang sekaligus terharu.

Ryu sedang menangis tengah malam begini dan Jeffrey berusaha menenangkannya dengan menggendong bayi mungil mereka keliling kamar diiringi nyanyian dari suara beratnya.

Padahal sebelum Rose tertidur tadi, Jeffrey sedang sibuk mengerjakan skripsinya. Dan sekarang laptopnya ditinggal menyala begitu saja.

"Jeff" panggil Rose yang sudah berdiri memeluk Jeffrey dari belakang.

"Shh sayang, kamu bikin aku kaget aja" desis Jeffrey terkejut.

"Hehe maaf, kamu kenapa gak bangunin aku aja kalau Ryu kebangun terus nangis gini"

"Sayang, aku gak tega bangunin kamu yang baru tidur sebentar gitu, kamu pasti capek juga kan udah ngurusin Ryu seharian"

"Iyasih, tapi kan kamu juga-"

"Sstt, udah gak papa aku aja yang gendong Ryu biar dia tidur lagi" potong Jeffrey.

"Emangnya kamu juga gak capek?" tanya Rose, karena memang Jeffrey sehabis pulang kuliah langsung lanjut bekerja di perusahaan Omnya.

Karena Jeffrey kuliah jurusan Teknik Arsitektur, jadi pekerjaan yang dilakukannya bisa lebih fleksibel. Sehingga tidak harus dari pagi hari untuk masuk ke Kantor, lagipula perusahaannya juga milik Omnya.

"Sedikit sih, tapi aku gak papa kok. Mending kamu lanjut tidur aja lagi ya" suruh Jeffrey pada Istrinya itu agar kembali beristirahat.

"Gak mauuu, masa aku biarin kamu ngurus Ryu sendirian" tolak Rose dengan manja, ia lebih mengeratkan tangannya yang memeluk pinggang Jeffrey.

"Sayang, Maminya lagi kenapa nih? Tumben manja gini ke Papi" ucap Jeffrey tersenyum pada Ryu yang matanya sedang terbuka melihat kearahnya.

"Emangnya aku gak boleh manja-manja ke kamu? Gak suka ya kalau aku begini?" tanya Rose dengan sedikit sinis.

Jeffrey yang mendengar itu langsung menahan napasnya kemudian menghembuskannya pelan.

Salah lagi.

Sabar, gak boleh emosi.

Padahal maksudnya tadi bukan seperti itu.

Rose sedang sensitif ternyata.

"Bukan gitu sayang, aku seneng banget malah kalau kamu manja-manja begini" jelas Jeffrey agar Rose tidak salah paham.

Rose hanya meresponnya dengan decakan.

☁️☁️☁️

"Aku kangen kamu tau" Rose menyandarkan kepalanya di bahu lebar Jeffrey.

"Kamu sibuk banget, udah jarang punya waktu buat aku"

"Pagi pergi kuliah, siangnya lanjut kerja, terus malemnya kerjain skripsi. Kapan kamu punya waktunya buat aku?"

"I need your attention" ucap Rose yang terdengar seperti lirihan.

Jeffrey yang mendengar ungkapan dari Rose langsung merasakan sesak didadanya.

"Sayang"

"Jeff, gak papa. Kamu gak usah minta maaf, mungkin akunya aja yang lagi lebay ini"

"No, kamu gak lebay, so sorry dear. Aku terlalu sibuk sampai lupa untuk kasih perhatian lebih untuk kamu. Kamu pasti kerepotan banget kan ngurusin Ryu sendiri"

ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang