Acara baby shower atau yang biasa disebut oleh orang lokal dengan acara 7 bulanan ini akan digelar di rumah saja karena memang tidak mengadakan pesta yang semeriah pernikahan Rose dan Jeffrey dulu hingga harus diadakan di hotel.
Ini juga diadakan karena keinginan dari Rose, biasalah Ibu-Ibu muda jaman sekarang, kebanyakan liat dari para selebgram dan orang lain, membuat Rose ingin ikutan juga. Biar terlihat keren juga di depan teman-temannya.
Padahal dalam keluarga mereka dulu saat hamil tidak ada yang melakukan ini. Tetapi tidak masalah, bagi para orangtua hal ini dianggap sebagai rasa syukur mereka menyambut cucu pertama di keluarga ini.
Sekarang h-1 sebelum acara, di rumah Rose ramai banyak orang yang sedang melakukan persiapan untuk acara besok. Ada keluarganya dan keluarga Jeffrey yang datang untuk berkumpul menyambut acara besok.
Di depan rumah, para tukang dekor sibuk memasang hiasan yang akan digunakan. Walaupun hanya mengadakan acara di rumah, tetap saja harus ada dekorasi yang digunakan untuk memeriahkannya.
Karena acara ini sekalian untuk gender reveal, jadi belum ada yang tahu jenis kelamin anak mereka nanti.
Warna putih digunakan sebagai tema dari acara ini. Warna ini dipilih karena dianggap netral, bisa digunakan untuk perempuan maupun laki-laki.
Hanya Bundanya Jeffrey yang tahu, karena sengaja hanya beliau yang diminta untuk mengetahui hasil periksa dari dokter. Tentu saja Mamanya Rose awalnya ngambek karena dirinya tidak ikut diberitahu duluan juga, hanya besannya saja. Tetapi Rose memberitahunya bahwa kan mulut Mamanya itu ember jadi tidak bisa diberitahu hal rahasia seperti ini, yang ada malah bisa gagal surprisenya nanti. Jadi Mamanya Rose hanya bisa menerima kenyataan itu yang memang benar adanya.
Karena hanya Bunda yang tahu, jadi Bunda lah yang turut membantu mempersiapkan dekor acara ini. Karena nanti akan ada balon yang dipecahkan, dan di dalam balon itu lah mereka semua dapat mengetahui jenis kelaminnya.
Rose dan Jeffrey sebenarnya memiliki keinginan yang berbeda mengenai jenis kelamin anak mereka. Rose ingin anak pertama mereka itu laki-laki, katanya biar nanti bisa menjaganya gitu. Sedangkan Jeffrey ingin anak perempuan, katanya sih ia ingin memiliki Rose versi mini.
Tetapi semua kembali kepada Tuhan yang menentukan, toh mau anak perempuan atau laki-laki tetap saja itu anak mereka.
☁️☁️☁️
"Jeff boleh ya pake ini " rayu Rose kepada sang Suami.
"Gak, ganti sekarang" bantah Jeffrey.
"Ck, kenapa sih? Bagus gini loh bajunya"
"Bagus apanya, ketat banget itu. Perut kamu nonjol banget sayang ntar kalo bayinya ngerasa tertekan gimana? Itu dada kamu juga ngebentuk banget, aku gak mau ya itu diliatin orang lain" jelas Jeffrey, karena memang sekarang Rose sedang memakai baju yang ketat gitu memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan hiasan glamor walaupun tertutup.
"Jeff ihh, kamu ini gak tau model jaman sekarang sih. Yang kayak gini kan banyak dipake orang-orang bule gitu, emang sengaja kali buat pamerin perut hamilnya" Rose mendengus tak terima.
"Ganti atau batal?" tanya Jeffrey cuek, Rose susah sekali menurut padanya.
"Ihh yaudah iya aku ganti!" pasrah Rose.
Baru Rose ingin berjalan ke lemari untuk mengambil baju lain tetapi Jeffrey menahannya.
"Aku aja yang cari baju buat kamu" ucap Jeffrey, bisa-bisa Rose malah memilih baju yang terbuka lagi.
Mereka berdua turun bersama ke lantai bawah, Jeffrey tersenyum pada keluarga mereka sedangkan Rose hanya diem tanpa ekspresi.
Rose sedikit kesal sama Jeffrey, bisa-bisanya memilihkan baju yang menurut Rose terlihat sangat biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT
Fanfiction[COMPLETED] Kalau bukan karena kejadian itu, gak bakal deh gue nikah sama anak kecil. Mana ada anak kecil yang bisa bikin anak? Jeffrey X Rose