Super duper panjang diantara yang lain, ramein bestie
Rose lagi uring-uringan sekarang. Dia gak tau lagi harus apa.
Jeffrey marah besar kepadanya. Bahkan, sampai usia pernikahan mereka yang kelima tahun ini, baru pertama kalinya juga lelaki itu bersikap cuek pada dirinya.
Sudah 3 hari sejak kemarahan Jeffrey, Suaminya itu tidak ada berbicara sama sekali, yang artinya mengabaikan Rose juga. Mungkin Rose sudah dianggap tak kasat mata oleh Jeffrey, karena dirinya sama sekali tidak memberi respon terhadap hal apa pun yang dilakukan Rose.
"GUE GAK BISA DIGINIIN" teriak Rose di dalam kamar. Ia sudah lelah menangis, Jeffrey membuatnya kalut.
"Hiks, Jeff maafin aku, aku gak sengaja hiks"
"Aku emang egois, t-tapi-- huhu Jeff~" Rose terisak lagi, wajahnya sudah bengkak kebanyakan menangis.
Penampilan Rose terlihat seperti zombie pemula. Yang menakutkan namun belum terlalu seram.
Rose memeluki kemeja Jeffrey yang berbau khas Suaminya itu. Rose benar-benar merindukan Jeffrey. Padahal mereka masih serumah tetapi sangat terasa jarak diantara mereka.
Bahkan Jeffrey sudah enggan untuk tidur dengannya, lebih memilih untuk tidur bersama Ryu atau di kamar tamu lantai bawah.
Membuat Rose semakin sedih karena hal itu, setelah semua masalah yang ada dalam pernikahan mereka, baru kali ini Jeffrey memilih untuk pisah ranjang dengannya.
☁️☁️☁️
Sudah jam setengah 11 malam ternyata, Rose turun untuk mengambil air di dapur. Sehabis menangis tadi ternyata dirinya ketiduran. Membuatnya kelupaan untuk memasak makan malam.
Yang ada dipikirannya sekarang apakah Jeffrey dan Ryu sudah makan? Jika belum, ia akan merasa sangat bersalah karena hal itu.
Rose melihat ke arah meja makan yang diatasnya ada satu piring pasta. Apakah Jeffrey yang sudah memasak ini?
Rose tersenyum tipis, ternyata Jeffrey masih memperhatikannya dengan menyisihkan makanan untuknya.
Air mata Rose turun membasahi pipinya, pasta ini sangat enak. Masakan Jeffrey tidak pernah mengecewakan lidahnya.
Saat Rose sudah selesai makan, ia membawa piring kotornya ke cucian piring. Sudah bersih. Tidak ada piring kotor yang menumpuk. Piringnya juga sudah tersusun rapi di rak. Sudah dipastikan ini juga hasil perbuatan Jeffrey.
Rasanya Rose ingin menangis lagi, ia memang harus banyak-banyak bersyukur mempunyai Suami seperti Jeffrey ini.
Langit, bisakah mereka berbaikan?
Ada suara tv yang menyala, Rose membelokkan langkah kakinya untuk mengecek ke ruang keluarga dulu. Semua lampu sudah dimatikan, hanya ada cahaya dari tv yang di depannya menampilkan sosok lelaki duduk diatas sofa, yang sudah dipastikan itu adalah Jeffrey.
Rose menahan suaranya yang ingin menyapa Jeffrey setelah mendengar pembicaraan Suaminya itu dengan seseorang ditelepon.
"Iya nanti aku pisah, kamu tenang aja ya"
"....."
"Oke, goodnight" ucap Jeffrey mengakhiri sambungan telepon.
Seluruh tubuh Rose langsung terasa lemas, ia berusaha berpegangan pada dinding agar tidak jatuh keatas lantai.
Apa maksudnya tadi?
Pisah?
Dirinya dan Jeffrey akan berpisah?
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT
Fanfiction[COMPLETED] Kalau bukan karena kejadian itu, gak bakal deh gue nikah sama anak kecil. Mana ada anak kecil yang bisa bikin anak? Jeffrey X Rose