Rose yang baru saja keluar dari rumah Jeffrey malah tambah dibuat kesal karena suara siulan Mamanya.
Kenapa juga Mamanya ini harus melihat dirinya keluar dari sini. Ia sedikit deg-degan karena terciduk.
Swit swit
"Cie yang habis ngapelin anak bujang sebelah, gimana Lin pdktnya?" tanya Mamanya dengan nada mengejek sambil menaik turunkan alisnya.
"Dih, a-apa sih Ma" Rose langsung jalan masuk ke dalam rumahnya.
"Aduh, kamu gak usah malu-malu deh Lin. Ceritain dong ke Mama gimana hubungan kamu sama Jeffrey. Mama kasih restu ini" ucap Mamanya sambil mengikuti Rose.
"Mama apaan sih, aku gak ada hubungan apa-apa dan gak akan pernah ada hubungan sama dia"
"Bego deh kamu ini Lin, jelas-jelas itu anak naksir kamu. Masa kamu gak mau sih sama dia. Cakep anaknya gitu, malah baik terus sopan juga ke orangtua. Attitude nya gini deh" jelas Mamanya sambil menaikkan kedua jempolnya ke arah muka Rose.
"Dia juga anak tunggal kaya raya loh Lin hihi" bisik Mamanya sambil tertawa.
"Yaudah kalo gitu Mama aja yang sama dia, kan Mama janda" ucap Rose dengan sewot.
"Ngaco kamu Lin, gini-gini Mama setia ya sama almarhum Papa kamu. Lagian dia kekecilan buat Mama"
"Dia juga kekecilan kali buat aku. Lagian selera aku tuh pria matang ya Ma, bukan anak kecil cengeng kayak dia"
"Beda tiga tahun aja kamu sama dia, Mama sama Papa juga beda tiga tahun tuh"
"Ya tapi kan Papa yang lebih tua dari pada Mama jadi ya oke ajalah. Masa ini aku yang lebih tua sih, gak banget lah Ma"
"Biar dia lebih muda dari kamu juga tapi menurut Mama dewasaan cara berpikir dia deh Lin"
Rose yang mendengar itu melotot tak terima, mana ada anak itu lebih dewasa dari pada dirinya, cengeng begitu.
"Udah lah ngapain ngomongin dia, malesin banget" Ucap Rose meninggalkan Mamanya menuju kamar.
Mamanya hanya bisa menghela nafas, anaknya itu benar-benar. Ada yang bagus didepan matanya malah tidak mau.
☁️☁️☁️
Rose berdecak dengan sebal, ia lagi pusing dengan pekerjaannya yang belum selesai. Sehingga dibawa pulang dan lanjut dikerjakan dirumah.
Pekerjaannya ini terkadang menyulitkan dirinya. Belum lagi atasannya yang suka bertindak semaunya menyuruh ini itu ditambah sifat menyebalkannya yang cerewet. Mau berhenti tetapi susah untuk mendapatkan pekerjaan sekarang.
Mamanya juga tidak memperbolehkannya berhenti bekerja sebelum menikah dengan lelaki kaya. Padahal penghasilan dari salon Mamanya itu lebih dari cukup untuk menghidupi mereka berdua.
Sudah pusing begini, ada saja yang memencet bel rumahnya sedari tadi.
Memang tidak bar-bar sih memencetnya, ada jeda dari bunyinya. Tetapi tetap saja mengganggu dirinya yang sedang berkonsentrasi ini.
Siapa sih yang bertamu jam segini, Mamanya juga kemana sih, kenapa tidak dibukakan padahal kamarnya ada di lantai bawah.
Terpaksa Rose turun untuk membukakan pintu, tidak sopan juga kan ada tamu bukannya disambut malah di diamkan depan rumah.
"Iya tunggu sebentar" ucap Rose yang masih memutar kunci untuk dibuka.
"Cari siap-?" pertanyaan Rose terhenti saat melihat siapa orang yang berada didepan pintu rumahnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT
Fanfiction[COMPLETED] Kalau bukan karena kejadian itu, gak bakal deh gue nikah sama anak kecil. Mana ada anak kecil yang bisa bikin anak? Jeffrey X Rose