Selang satu minggu Jeffrey sakit, kini sepertinya penyakit itu malah pindah ke Rose. Terpaksa dirinya harus izin kerja, emang enak sih kalau gak kerja gini, tapi Rose lebih pilih capek kerja aja dari pada capek bolak balik ke kamar mandi gini buat muntah. Malah gak ada apa-apa yang keluar dari perutnya, cuma air liur doang dari tadi.
Badannya udah lemes banget karena udah 4 kali muntah, tenaganya kayak disedot sampe habis. Benar-benar lemes. Jadi Rose duduk lesehan aja, nyenderin kepalanya di closet yang udah tertutup.
Mamanya datang bawa teh hangat sambil gelengin kepala ngeliat Rose yang udah pasrah banget tiduran dengan posisi begitu.
"Lin, bangun jangan tidur disini. Malah tambah sakit kamu ntar" ucap Mamanya sambil menepuk pipi Rose biar sadar.
"Maaa gendong, aku gak kuat" rengek Rose.
"Aduh Lin, Mama mana kuat gendong kamu, emangnya lemes banget apa? Mama bantu ayo sini"
Rose yang badannya dibantu berdiri oleh sang Mama tetap tidak bergerak karena saking lemesnya.
"Lin, masa kamu tetap disini sih hah, Mama hah beneran gak kuat soalnya hah" ucap Mamanya sambil ngos-ngosan karena dari tadi usaha bantu Rose berdiri tapi gak bisa juga, yang ada malah badannya pegal sendiri.
"Ambilin selimut aja deh Ma" ucap Rose pasrah mau tidur di lantai kamar mandi.
"Aduh bisa tambah sakit kamu, ntar Mama keluar dulu cari bantuan untuk pindahin kamu"
Mamanya Rose keluar rumah buat cari bantuan untuk pindahin anaknya itu dari kamar mandi, ya siapa lagi sih yang bisa dimintain bantuan disini, paling-paling anak tetangga sebelah kesayangannya, si Jeffrey.
Nah, kebetulan anak ganteng itu baru selesai ngunci pagar rumah, kayaknya sih mau pergi ke Kampus.
"Jeffrey, anak ganteng" panggil Mamanya Rose.
Jeffrey menoleh dan tersenyum "Ada apa Tante?" tanyanya dengan ramah. Benar-benar good attitude buat jadi calon mantu.
"Tante mau minta tolong sama kamu, itu si Rose lagi sakit muntah-muntah sampai badannya lemas, jadi dia masih di kamar mandi ini. Tolong bantu pindahin ya, soalnya Tante gak kuat gendong dia" jelasnya.
Jeffrey yang mendengar penjelasan itu langsung buru-buru mengiyakan, bahkan mesin mobilnya yang seharusnya siap digunakan untuk berangkat ke Kampus tadi sampai lupa dimatiin kalau gak diingatkan Mamanya Rose.
Dirinya benar-benar khawatir dengan keadaan Rose sekarang.
Saat Jeffrey dan Mamanya Rose kembali ke kamar mandi, Rose sudah tertidur di lantai sambil meringkuk.
Tanpa ba bi bu lagi, Jeffrey langsung menggendong tubuh wanita itu dan segera menidurkannya di kasur.
Rose tidak demam, tetapi kepalanya sangat pusing. Ditambah bolak balik muntah dari subuh tadi yang membuat badannya lemas.
"Lin, bagian mana yang sakit?" tanya Mamanya sambil mengelus kepala anaknya itu.
"Perut aku gak enak, rasanya mual Ma" jawab Rose dengan suara lemah.
"Ntar deh Mama ambilin minyak kayu putih dulu"
Sepeninggal Mamanya Rose, Jeffrey hanya diam di depan kasurnya Rose melihat dengan raut wajah khawatir.
"Kakak ada makan apa sebelumnya?" tanya Jeffrey memastikan, takut kalau ternyata Rose keracunan makanan.
"Gue cuma makan masakan Mama" jawabnya pelan.
Kalau Rose cuma makan masakan dari rumah, tidak mungkin akan keracunan pikir Jeffrey.
Belum sempat berkata lagi, Mamanya Rose sudah datang dan segera mengoleskan minyak kayu putih yang dibawanya ke perut Rose.
Benar-benar dua wanita dirumah ini sepertinya kurang memiliki malu, jelas-jelas ada Jeffrey disini bukannya disuruh keluar dulu tetapi Mamanya Rose malah langsung menaikkan baju anaknya ke atas dan langsung mengolesi perutnya dengan minyak. Bahkan Rose sekarang sedang tidak pakai bra dan tambah menaikkan bajunya lebih ke atas agar Mamanya lebih leluasa mengolesi perutnya, hal itu membuat dada bagian bawahnya terlihat sedikit, Jeffrey yang menyadari itu langsung memerah telinganya karena terbayang dengan ingatannya yang pernah melihat bagian itu secara lebih jelas.
Buru-buru Jeffrey memukul kepalanya pelan, Rose sekarang sedang sakit dan dengan kurang ajarnya dirinya malah memikirkan hal kotor seperti itu.
Rose meminum teh yang dibuat Mamanya tadi untuk menghilangkan rasa mualnya. Sudah agak mendingan dan ia mulai menidurkan dirinya kembali.
"Lin Mama mandi bentar ya, udah keringatan ini, gak enak ada Jeffrey malah bau gini. Sekalian ntar Mama masakin kamu biar bisa makan" ucap Mamanya dan pamit pada mereka berdua.
Rose yang memejamkan matanya membuka suara "Lo gak kuliah?"
"Kak Rose lagi sakit, masa aku tinggal"
"Gue udah gak papa, pergi kuliah sana"
"Udah telat, mending gak usah sekalian" ucap Jeffrey santai.
"Hmm, kirain anak pintar kayak lo anti bolos" ucap Rose dengan heran.
"Sekali-kali gak papa bolos demi pujaan hati" ucap Jeffrey dengan nada gombal.
Rose yang mendengar itu langsung geli sendiri dan memilih diam tidak menanggapi, pura-pura tertidur.
Jeffrey yang melihat kelakuan Rose hanya tersenyum malu, apa terlalu cringe gombalannya tadi.
Rose yang awalnya hanya pura-pura tertidur malah keterusan tidur beneran, badannya memang benar-benar lemas.
Jeffrey hanya diam melihat Rose yang tertidur, terkadang bergerak sedikit gelisah karena tidak nyaman. Ia mulai duduk mendekat dan mengelus kepalanya Rose supaya tidur dengan nyenyak.
Sudah 2 jam Rose tertidur dan Jeffrey masih setia disebelahnya sesekali mengelus surai indahnya.
Rose terbangun dengan rasa mual ingin muntah, karena badannya lemas jadi ia tidak sempat bangun dari kasur untuk pergi muntah ke kamar mandi.
Jeffrey terkejut karena Rose yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan langsung muntah diatas pahanya. Otomatis mengotori celananya sekarang. Muntahnya hanya berisi cairan, dan itu tidak menjijikan bagi Jeffrey.
"Udah?" tanya Jeffrey yang mengelus leher belakang Rose.
Rose hanya berdehem mengiyakan.
Setelah membersihkan mulut Rose dengan tisu dan mengelap bekas muntah yang dikeluarkan Rose diatas pahanya tadi, Jeffrey membawa kepala Rose ke bahunya untuk bersandar dan memijat kepala Rose pelan. Perlakuan Jeffrey kepadanya itu membuat Rose sedikit merasa rileks.
Mamanya Rose datang membawa makanan yang sudah dibuatnya, sedikit terkekeh melihat anaknya yang menempel dengan Jeffrey.
"Lin makan dulu yuk, di isi perutnya. Kan kamu udah bolak balik muntah dari tadi"
Baru ingin menyuapkan sup daging buatannya tetapi Mamanya malah dibuat melotot tak terima karena Rose yang mendorong mangkuknya hingga hampir tumpah ke lantai dan langsung muntah lagi.
Hoek
Sup daging buatan Mamanya itu seperti bau sampah.
Rose bangkit dari kasurnya dibantu Jeffrey untuk ke kamar mandi. Kali ini muntah sampai tidak ada lagi yang keluar dari mulutnya.
Jeffrey membantu Rose untuk mencuci mulutnya dan semuanya menjadi gelap.
Rose pingsan dan hal terakhir yang di dengarnya adalah Mamanya yang berteriak heboh.
-Bel
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT
Fanfiction[COMPLETED] Kalau bukan karena kejadian itu, gak bakal deh gue nikah sama anak kecil. Mana ada anak kecil yang bisa bikin anak? Jeffrey X Rose