14 : Ngidam

4K 513 100
                                    

⚠️

Karena usia kehamilan Rose masih di trimester pertama, sudah sewajarnya jika ia mulai merasakan yang namanya ngidam. Masa-masa dimana saat kehamilan yang begitu menyebalkan bagi Rose, karena selalu ingin sesuatu secara tiba-tiba dan harus segera dituruti.

Kalau beberapa hari terakhir ini Rose hanya ingin merasakan beberapa makanan saja, sehingga tidak terlalu repot untuk memenuhi keinginannya. Tetapi untuk ngidam malam ini, dirinya benar-benar tidak habis pikir dengan keinginan sang anak.

Kenapa minta hal yang seperti ini sih, malah waktunya juga gak tepat banget.

Seperti sekarang ini, Rose terbangun saat tengah malam dikamarnya. Tentu saja juga ada sang Suami yang ikut terlelap di atas kasurnya. Padahal ia tidak ingin sekamar dengan Jeffrey semenjak kejadian itu, ia juga masih mendiamkannya karena Rose beneran sangat kesal. Tetapi mau tidur dimana lagi anak itu, tidak mungkin kan ia menyuruhnya pulang untuk tidur dikamarnya sendiri.

Rose terbangun dari tidurnya karena tiba-tiba saja ia menginginkan untuk memegang pusar di perut Jeffrey yang berbentuk kotak-kotak itu.

Bagaimana bisa bayinya ini membuatnya untuk menginginkan hal seperti itu. Tidak mungkin kan ia tiba-tiba menggerayangi tubuh Jeffrey yang sedang terlelap. Seperti melakukan pelecehan saja.

Rose termenung berpikir, ia sebenarnya ragu untuk melakukannya, Jeffrey bisa saja ikut terbangun jika ia melakukan itu, tetapi jika tidak dilakukan untuk menuruti ngidamnya ini, bisa saja anaknya nanti ileran seperti kata orang-orang dulu.

Emang gemes sih iler bayi tuh, tapi kalo ilernya menetes secara terus menerus gimana. Kan kasihan anaknya.

Rose tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

☁️☁️☁️

Dengan menurunkan gengsinya demi sang anak, Rose berganti posisi menyamping, sedangkan Jeffrey disebelahnya sedang tertidur dengan posisi telentang. Syukurlah Jeffrey tertidur dengan posisi seperti itu, memudahkan Rose untuk melakukannya.

Dengan gerakan pelan tangan Rose menaikkan baju Jeffrey sedikit ke atas. Dengan matanya yang selalu was-was memperhatikan wajah terlelap Jeffrey yang tidak terganggu sama sekali.

Oke, aman.

Tangan kanan Rose ditaruh diatas perut Jeffrey, kemudian digerakkan untuk mengelus bagian itu secara pelan.

Melihat Jeffrey yang belum terganggu, Rose melanjutkannya dan membawa jari-jarinya ke pusar Jeffrey untuk dimainin.

Padahal bentuknya sama saja dengan pusar lain, tetapi Rose jadi gemes tertawa sendiri memainkan pusar Jeffrey, apalagi ada bulu tipis dibawah pusarnya itu.

Merasa kurang puas, Rose bangun dari tidurnya untuk duduk. Agar lebih jelas melihat badan Jeffrey yang dimainkannya.

Cukup lama Rose melakukannya, mulai dari mengelus, menusuk-nusuk, mencubit kecil-kecil, hingga menarik-nariknya.

Jeffrey? Tentu saja sudah terbangun, tapi dia diam saja. Tidak ingin mengganggu kesenangan Rose, walaupun dirinya harus menahan siksaan secara tidak langsung ini.

Rose terkekeh setelah menarik lumayan kencang bulu tipis dibawah pusar Jeffrey. Ia suka itu.

"A-aww" pekik Jeffrey tak sengaja. Siapa yang tidak kaget diperlakukan seperti itu. Malah dibagian yang lumayan sensitif untuknya.

Rose yang mendengar itu langsung menoleh terkejut, matanya melotot melihat Jeffrey yang ternyata sudah terbangun.

"Kok bangun?!" tanya Rose.

ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang