[06] EPIPHANY - Si blasteran tapi boong

55 19 3
                                    

Hai, malam semuanya! Gimana hari ini? Semoga baik ya



Kangen Ray? Kenan? Alfin? Devan? Atau Kiran, Dayana, Kara?



Atau mungkin Rion? hehehe




Sehat terus buat kalian semua yang baca ini!🥰



Udah siap?



3



2



1



Happy Reading!

Kiran mengerjapkan matanya beberapa kali, dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah Dayana dan Kara yang hanya berjarak 10cm dari wajahnya. Gadis itu langsung terlonjak dan bangun dari kuburnya, eh tidurnya

"Heh! Lo berdua perkosa gue?" Seru Kiran sambil menutupi tubuhnya.

Dayana menoyor kening Kiran. "Aku mengko bakal ngethok lambemu!"

Kara tertawa. "Mampus dipotong bibirnya sama Dayana."

Kiran memukul pelan bahu Dayana.
"Sembarangan! Lagian ngapain mesti deket-deket sih, udah kayak mau kasih nafas buatan."

Dayana hanya mengaduh kemudian menarik kursi yang ada di belakangnya. "Lagian lo pingsan apa simulasi mati?"

"Ih Dayana ya!" Kiran mencebikkan bibirnya sebal. Gadis itu membenarkan duduknya dengan membiarkan kakinya terayun ke bawah tempat tidur UKS.

"Anyway, kenapa lo bisa pingsan?" Tanya Dayana

Kiran tampak berpikir sejenak. Gadis itu kemudian menoleh kearah Kara sambil menyipitkan matanya. "Lo ye! Gak ada solid-solid nya! Parah banget dia Day, masa gue ditinggal sendirian sama kemoceng terbang."

Kara menampilkan sederetan giginya. "Liat kan lo? Gue gak boong."

"Bentar-bentar. Maksud kalian apaan? Kemoceng terbang?" Kata Dayana sambil menatap mereka secara bergantian. "Punya sayap?"

"Kayaknya," jawab Kiran asal. Gadis itu merapikan rambutnya.

"Ngawur!" Kata Dayana. "Itu mah anak kelas lain yang iseng kali."

"Gak tau. Gak paham." Kiran mengambil teh yang ada di meja. "Siapa yang bawa gue kesini?"

"Nggak tau, tiba-tiba si Putri ke kelas manggil gue. Untung ke kelasnya waktu kelas free." Ujar Dayana.

"Udah lah jangan dipikirin. Udah enakan belum kepala lo? Mending ke kelas yuk."

Kiran mengangguk. "Ayo,"

-o0o-

Ray melempar tas nya ke sembarang arah. Ia mengeluarkan benda pipih dari saku seragamnya, lalu diletakkan diatas nakas. Lelaki itu menjatuhkan tubuhnya di kasur, padahal seragam masih melekat ditubuhnya. Ponselnya berbunyi menandakan ada notifikasi yang masuk.

"Yaelah," gerutunya. "Belum ada lima menit gue tiduran,"

Lelaki itu bangun dengan ogah-ogahan untuk mengambil ponsel yang tadi ia simpan diatas nakas.

Bunda
Online

udah dirumah ray?|

|baru sampe

bunda cuma mau kasih tau ke kamu, besok dia pulang|

|tinggal di indonesia lagi?

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang