[15] EPIPHANY - Es

29 14 0
                                    

Megan
Online

|gan
|tadi gue liat lo di depan mobil yg di parkiran kotamart

hah?|
dimna?|

|kotamart, jalan cempaka
|gue didalem nongki cafe liat lo dari jendela, lo pake jeans sama kaos abu kan?

ohh iyaa, gue emang liat cowok disebrang, ga hafal kalo itu lo hehe|

|iya gan
|lama ga chat, semenjak putus wkwk

iya juga sih hehe|

|gue masih sayang sama lo gan

sama dong|

|lo juga sayang sama gue?

engga|
gue sayang diri gue sendiri hehe|

read

Gelak tawa pecah hingga menggelegar didalam ruangan tersebut. Kalau kalian lupa, Megan adalah mantan pacar Alfin. Dan tadi sedang ada pembajakan, siapa lagi pelakunya kalau bukan Devan. Alfin hanya pasrah ketika ponselnya direbut, dia mau melawan bagaimana? Ray dan Kenan mendukung Devan.

Pemuda itu hanya misuh-misuh sebal. Harga dirinya terasa seperti jatuh didepan Megan. Semua ini karena Devan si kesayangan Mami.

"Asem!" sewot Alfin, pemuda itu memakan chiki dengan gemas.

Alfin melempar Devan dengan chiki yang belum dibuka. Sedangkan Devan sudah terbahak.

"Anjir! Besok beli masker, buat tutup muka lo Fin!" Ujar Devan disela tawanya

"Halah," Alfin berdecak. "Gak punya muka, asli"

"Ntar gue bantu cari muka," sahut Kenan santai

Alfin hanya mendelik kemudian mengambil remote tv yang tidak jauh dari tempatnya berada.

Sedangkan Ray sudah berdiri kemudian keluar kamar untuk mengambil minum didapur. Pemuda itu berjalan menuruni tangga, bisa dia lihat diruang tamu sedang ada Vira dan beberapa temannya. Disekitaran meja pun terlihat ada buku, bisa ia tebak itu bukanlah buku pelajaran

Melainkan sebuah Novel

Mata Ray menajam, wajahnya kian datar, dan ekspresinya sangat dingin. Vira yang merasa ada hawa tidak enak pun langsung mengalihkan atensinya dari buku.

"Nah kan udah gue duga," ucapan Vira membuat semua gadis yang ada diruang tamu itu menoleh kearah Vira.

"Ngapain lo disitu? Mau gabung?" Kata Vira sambil memperhatikan Ray.

"Gak,"

Pemuda itu pergi kearah dapur. Bisa-bisanya Vira berteman dengan Kiran. Sebenarnya dia tidak masalah dengan siapa Vira berteman, tetapi apa harus dengan gadis menyebalkan seperti Kiran.

Setelah menutup kulkas dan mengambil 1 botol air dingin, Ray menatap datar gadis dihadapannya yang sedang berdiri sambil kebingungan.

"Aduh," Kiran celingukan, gadis itu kemudian menoleh kearah Ray. "Toilet dimana? "

"Lo buta?" Ketus Ray.

Kiran berdecak sebal, lagi keadaan genting gini sempat-sempatnya Ray mengajak perang.
"Gue liat! Tapi itu pintunya ada dua, gue kan gak tau!" Sewot Kiran.

Benar, pintunya ada 2. Yang satu berwarna hijau disebelah utara, dan yang satunya berwarna biru berada disebelah timur.

"Biru," setelah mengatakan itu Ray langsung pergi meninggalkan Kiran.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang