Prolog, baca sampe habis!

128K 7.1K 404
                                    

Pernah dengar "Jangan terlalu membenci seseorang dengan sangat, karena nanti kamu akan jatuh cinta. Dan jangan terlalu mencintai seseorang dengan sangat, karena nanti kamu akan membecinya." ? Ya, mungkin itu yang akan kalian jumpai di cerita ini.

Tapi, bagaimana jika rasa benci itu berubah karena kehadiran anak kecil asing yang memanggil kedua anak manusia itu dengan sebutan Mama dan Papa, lalu bagaimana mereka merasa iba dan malah mengurusnya dengan sangat baik?

°=°=°=°=°=°=°

Jenessa Reinella, adalah anak fakultas Ekonomi tingkat akhir. Jeje sapaan akrab teman-temannya untuk gadis yang memiliki slogan Kalo orang lain nindas lo, tampol aja mukanya. Jangankan gue, tuhan aja ikhlas liat nya.

Menjadi anak kuliah semester akhir membuatnya sedikit makin merasakan rasanya menjadi Mahasiswi yang sudah sibuk dengan tugas-tugas dan skripsi, apalagi Dosen Pembimbingnya sangat kaku dan tegas. Sedangkan dia sudah muak setiap hari bertemu dengan musuh bebuyutan yang sialnya satu Fakultas dengan dia.

Walaupun terdengar cukup bar-bar setiap bertemu dengan rivalnya, bukan berarti Jenessa tidak memiliki sikap kalem selayaknya perempuan. Namun, akan terasa aneh untuk teman-temannya yang sering melihat Jenessa dengan sisi buruk.

Jenessa juga berharap bahwa dia bisa cepat-cepat lulus dan tidak akan bertemu lelaki itu lagi. Tapi semuanya berubah saat kejadian tak terduga menimpa mereka berdua.

°=°=°=°=°=°

Saga Revando, mempunyai satu kesamaan dengan Jenessa, Saga juga anak semester akhir dari Jurusan Fakultas Ekonomi. Selain dia membenci Buah Durian, Saga sangat membenci perempuan yang duduk tidak jauh dari samping mejanya.

Terkenal suka menggonta-ganti pacar membuat Saga dibilang playboy kelas kakap nya kampus disitu. Namun memang tidak bisa dipungkiri dengan wajah tampan dengan senyum khas lebar milik lelaki tersebut.

Jika diberi kekuatan menghilangkan sesuatu, maka pertama kali yang Saga lakukan adalah menghilangkan Jenessa dari hadapannya mau pun dari dunia ini. Walaupun seperti itu, bukan berarti Saga tipe cowok yang selalu menyakiti perempuan, dia masih memiliki sifat baik. Ibarat katanya iblis berhati malaikat.

°=°=°=°=°=°

Davychi Authelia, sosok anak kecil yang muncul secara tiba-tiba dari depan rumah dan secara gamblangnya memanggil Jenessa dengan sebutan Mama, dan Saga dengan sebutan Papa. Dengan segala kebingungan dan kerusuhan mereka akan kehadiran anak kecil yang baru berusia empat tahun, dan datang secara instan ini membuat kejadian-kejadian lucu dan aneh tertulis dikehidupan mereka.

Mereka kan rival abadi di kampus, lalu bagaimana bisa mereka satu rumah dan mendapatkan kiriman sekotak besar berisikan seorang anak berusia empat tahun dan memanggil mereka dengan sebutan Mama dan Papa.

Anak siapa dia? Kenapa bisa ada di depan pintu?

°°°°°°°°°°

CHARACTER IN THIS STORY

CHARACTER IN THIS STORY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ROOM 212 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang