Senyum kembali

2.4K 187 12
                                    

Ini cerita dari 2019 akhir apa 2020 awal yaa, astagfirulloh lupa kapan aku mulai nulis hehe. Kalian ada yang inget gak?

Intinya udah lewat setahun belum tamat tamat bund ceritanya. Doain ya semoga cerita ini cepet rampung bund, makasih banyak atas 44k pembacanya dan 2k votenya, tanpa kalian semua aku mah apa atu cuman serbuk masako👉👈. Pokoknya aku berterima kasih banget buat kalian maaf gak bisa berbuat apa apa lagi selain tetap update cerita buat kalian semua.

Selamat membaca ya geng. ILY❤

*****

"Tetap tersenyum menampilkan  kebahagiaan dan keceriaan didepan umum, menangis merenung mengadu kepada sang pencipta dikala sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetap tersenyum menampilkan  kebahagiaan dan keceriaan didepan umum, menangis merenung mengadu kepada sang pencipta dikala sendiri."
Alma Safiyah

Sekarang Alma sudah mengikuti kegiatan seperti biasa. Desas-desus cerita itu sudah mulai tak terdengar, mereka tidak lagi membahas soal Alma yang akan mengakhiri hidupnya dan bertanya-tanya apa penyebabnya.

Bagaimana dengan pernikahan Alma dan ustadz Fikar? Mereka menutupi pernikahannya, hanya orang tertentu saja yang mengetahuinya.

Apa Hafidzah dan ketiga temannya tau akan pernikahannya? Ya, mereka tau. Semalam Alma memberitahu pernikahan dadakannya bersama ustadz Fikar, tapi ia masih tutup mulut dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Flashback on

"Ma," tegur Nisa.

"Hmm."

"Alma kalo jadi pendiem nyeremin ya gak sih? Kayak orang kesambet tau," ujar Nisa diiringi tawanya. Gadis itu berusaha untuk mencairkan suasana.

"Iya ih, rasanya sepi tau." sahut Hafidzah.

"Aku mau ngomong sama kalian, tapi kalian jangan bilang ke siapa-siapa ya." Akhirnya Alma buka suara.

"Rahasia?"

Alma mengangguk kecil.

"Kalian jangan kaget, ya?"

"Enggak bakal kaget kok, ayok cerita."

"Yakin kalian bakal tutup mulut?" tanya Alma memastikan.

Mereka serentak mengangguk. "Iya Alma yang cantik, kita bakal tutup mulut."

"Jadi-" ucapan Alma terpotong Halimah yang berucap tidak sabaran. "Jadi apa al? cepet cerita, penasaran tau."

Sebenarnya Alma masih ragu untuk menceritakan pernikahan dadakannya dengan ustadz Fikar, tapi mereka berempat adalah sahabatnya. Ia tak ingin mengecewakan mereka dengan menutupi ini, walau pun ia tahu mereka pasti akan memakluminya.

My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang