# Orang itu lagi #

11.4K 763 37
                                    

Happy reading
Moga suka sama ceritanya yah

Budaya kan vote dulu sebelum membaca, biar authot nya senang

___________________________________________

Hari Jum’at hari dimana para santri bisa bersantai seharian, karena di hari Jum’at sebagian besar kegiatan pesantren di liburkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Jum’at hari dimana para santri bisa bersantai seharian, karena di hari Jum’at sebagian besar kegiatan pesantren di liburkan. Setidaknya ada waktu untuk beristirahat, mencuci dan kegiatan lainnya.

Baru saja badan ini terbaring di atas ranjang single bad, terdengar suara ketukan pintu dari luar karena semua teman sekobongnya sedang keluar, terpaksa Hafidzah bangkit untuk membuka pintu.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum," salamnya dari balik pintu.

“waalaikumsalam,” dengan langkah gontai Hafidzah berjalan menuju pintu.

Ternyata mbak Zalfa, beliau adalah santri yang mengabdi di ndalem. “Mbak di tunggu di ndalem, ada yang mau jenguk,” ucapnya.

Hafidzah mengernyitkan alisnya, biasanya dipanggil lewat speaker jika ada salah satu santri yang mendapat kunjungan dari keluarganya.

“Speaker sedang ada kendala, mbak,” ujarnya seakan mengerti dengan raut wajah Hafidzah.

Hafidzah mengangguk dan mengikuti Zalfa ke ndalem, tak lupa ia menutup pintu kobongnya yang masih terbuka lebar.

Di perjalanan menuju ndalem, Hafidzah melihat sosok yang tak ingin ia temui lagi. Hafidzah berjalan cepat mensejajarkan langkahnya dengan Zalfa agar lelaki itu tak melihatnya. Namun, usahanya sia-sia lelaki itu lebih dulu menyadari keberadaannya.

Lelaki itu menggeleng pelan melihat Hafidzah, tanpa sadar bibirnya terangkat membentuk sabit.

Hafidzah mengernyitkan, kenapa Zalfa menuntunnya ke ndalem?

"Mbak kok ke ndalem?" tanya Hafidzah.

"Soalnya tadi umi nyuruh saya bawa kamu ke ndalem," balas Zalfa diangguki oleh Hafidzah.

Sesampainya di ndalem, ia di bawa ke ruang tamu rumah itu. Hal yang pertama ia lihat adalah Dinda-mamanya yang sedang meenggobrol ringan dengan seorang wanita yang membelakanginya.

"Mamaaa," ucap Hafidzah sedikit berteriak lalu memeluk mamanya tiba-tiba tanpa melihat siapa yang ada disana.

“Sttt, jangan teriak, kita lagi di ndalem.”

My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang