✌Kerja Bakti di Awal Ramadhan✌

5.8K 389 26
                                    

Assalamu'alaikum

Happy Reading❤💕

_______________________

Sekarang sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Jadwal kegiatan santri akan banyak yang dirubah, mulai dari jam bangun sampai kegiatan belajar mengajar.

Para Ustad/Ustadzah dan abah sedang mengadakan rapat di aula untuk perubahan jadwal. Para santri ditugaskan untuk membersihkan seluruh penjuru pesantren. Santri putra dipantau Gus Fikri, sedangkan santri putri dipantau Ning Fatimah.

"Huh, gerah," keluh Alma seraya mengibas-ngibas tangannya membuat angin palsu.

"Jangan banyak mengeluh, cepat kerjanya biar cepet selesai," tegur Ning Fatimah yang tidak sengaja mendengar Alma mengeluh. Hafidzah terkekeh dari kejauhan melihat Alma yang ditegur Ning Fatimah.

Alma menatap gadis itu tajam, ia pun kembali meneruskan kegiatannya.

Ekor mata Hafidzah tidak sengaja menangkap sosok Gus Fikri yang berjalan ke arah Ning Fatimah. Jantungnya mendadak berdetak abromal saat mata mereka berada pada satu titik yang sama, ia lantas memalingkan wajahnya. Namun ia kembali melirik dan memantau langkah Gus Fikri yang mulai menjauh.

Jika melihat sosok Gus Fikri, beberapa kepingan ingatan masa kecilnya bersama bocah laki-laki bernama Adit selalu berputar.

"Kamu dimana ka, aku rindu." batinnya.

H

afidzah memilih berteduh sebentar di bawah pohon. Di tengah terik matahari, perut yang mulai lapar didambah lagi kepala yang terasa pening. Sungguh ini pake komplit.

"Ayo semua kumpul dulu!" teriak Ning Fatimah menginterupsi. Hafidzah pun bangkit menuju Ning Fatimah yang berada di lapangan asrama putri.

"Ini sudah hampir dzuhur, kita sudahi saja kerja bakti kali ini. Silahkan bersih-bersih dan segera ke mesjid, kita dzuhur berjamaah." jelas Ning Fatimah.

Hafidzah bersama santri lainnya berhamburan kembali ke kamar masing-masing.

"Hafidzaaaaaah tunggu!" teriak Alma saat Hafidzah membuka pintu kamar. Terlihat Alma baru selesai mandi, dengan handuk yang dikalungkan dileher dan sebuah gayung ditanganya.

"Sttt... Jangan teriak-teriak, telingaku masih bisa mendengar dengan baik," nyinyirnya.

"Sorry."

Hafidzah melihat kebelakang Alma. "Yang lain pada kemana?"

"Udah di kamar mandi, tadi aku udah antriin kamar mandi buat kamu. Antriannya setelah Nisa," ujar Alma.

"Pantes gak ada alat mandiku di sini, makasih yah. Aku ke kamar mandi sekarang, daah," ucapnya menyambar handuk dan baju ganti lalu pergi.

"Sekalian ambil wudhu Za, kita mau langsung ke mesjid soalnya." titah Alma pada Hafidzah. Gadis itu mengangkat tangannya sebagai jawaban dan terus berjalan.

●●●

"Assalamualaikum," ucap seseorang memasuki ruang pengurus putra.

"Waalaikumsalam." jawab orang yang berada di dalam serentak.

"Eh, Gus muda kita berkunjung ke kantor pengurus," seru Kang Haki.

My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang