"Terlalu malu untuk mengatakan"

9 2 0
                                    

Tidak terasa waktu cepat sekali berlalu. Sebentar lagi sudah akan memasuki ulangan tengah semester. Itu artinya niana sudah hampir 1 semester kembali bersekolah.

Beberapa hari belakangan ini tidak banyak kejadian aneh yang terjadi. Hari-hari yang biasa dia lewati seperti murid normal lainnya. Memangnya niana tidak normal? Ya, dia murid aneh yang tidak bisa ditebak jalan fikiran  nya.

Dia memang sangat pintar dalam semua mata pelajaran, apalagi kesenian adalah mata pelajaran favoritnya. Saat mata pelajaran kesenian dia yang paling semangat diantara teman-teman sekelasnya.

Hari sabtu menjadi salah satu hari favoritnya selain hari minggu. Mata pelajaran yang dia sukai semua ada di hari sabtu. Mata pelajaran pertama adalah olahraga, mata pelajaran yang kedua TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) dan mata pelajaran yang terakhir adalah kesenian. Tapi hari ini moodnya sedang tidak baik. Karna hari ini ada ulangan praktek kesenian.

2 minggu yang lalu guru kesenian, bu luna menyuruh semua murid untuk mempersiapkan diri mereka untuk ulangan praktek. Ulangan prakteknya yaitu mereka disuruh untuk memilih antara menyanyi atau menari/dance. Yang lebih membuat moodnya lebih down lagi adalah bukan hanya dari kelasnya saja yang akan tampil, tapi semua kelas 12 akan digabung. Dan akan dilaksanakan di bengkel seni (lab kesenian).

***

Satu per satu murid-murid mulai maju. Setiap murid yang tampil bisa bebas ber-ekspresi. Memakai pakaian (custom) yang sesuai dengan penampilan mereka dan menghayati peran mereka. Bagi murid yang sudah siap bisa tampil duluan. Ada yang tampil sendiri dan ada juga yang berkelompok.

Sebagian murid sudah menyiapkan penampilan terbaik mereka, sebagiannya lagi masih sibuk latihan di belakang ujung ruangan sambil mempersiapkan penampilan terbaik mereka.

Niana duduk di tempat paling ujung depan ruangan bersama dengan teman-teman klubnya. Dan kalau bukan karna kakinya yang sedang cedera sehabis bertanding kemarin, dia tidak akan melakukan itu. Ya.. tidak ada pilihan lain.

Dia terpaksa harus bernyanyi untuk ulangan praktek keseniannya. Niana juga manusia biasa, dia juga bisa mengalami demam panggung. Niana mencoba untuk mencari alasan agar bisa tampil paling terakhir. Dia meminta izin ke bu luna untuk latihan sebentar lagi di luar kelas.

Niana keluar kelas membawa gitarnya. Dia kemudian duduk di bawah jendela mengeluarkan selembar kertas dan pulpen. Dia mulai menulis sesuatu di kertas itu. Saat sudah selesai menulis dia kemudian berdiri sambil terus memperhatikan keadaan sekitar.

Perlahan dia mengetuk kaca jendela. Murid yang dibalik jendela itu tersadar dan melihat ke arah niana. Niana kemudian mengisyaratkan untuk membukakan jendela sedikit agar dia bisa memberikan kertas itu.

Niana : tolong kasih ke dia. (bicara pelan)

Raisa : haruskah.. saya? Kasih sendiri sana.

Niana : tolonglah teman mu ini. Kalian yang suruh saya buat minta maaf. Ambil cepat, sebentar lagi sudah giliran ku tampil.

Raisa lalu mengambil kertas itu dan memberikannya kepada "dia" yang duduk di samping amaliah.

Raisa : ini dari orang di luar. (melirik dengan matanya)

Dia melihat ke arah luar jendela yang dimaksud raisa. Dia melihat niana yang sedang menunggu respon dari murid itu. Dia sempat terdiam beberapa saat ketika membaca tulisan di kertas itu.

Dengan tatapan matanya yang polos dan senyuman di wajahnya dia mengucapkan 1 kata, "maaf" lalu pergi. Niana masuk kembali ke dalam ruangan dan duduk di tempatnya bersiap untuk tampil.

***

Niana merasa sedikit gugup, sebentar lagi dia akan tampil paling terakhir. Beberapa menit menunggu, kini gilirannya untuk tampil. Niana sudah bersiap untuk tampil, dia maju ke depan ruangan duduk di kursi dan bersiap dengan gitar  di tangannya.

Bu luna : kenapa masih diam? Silahkan mulai.

Niana : (kaget) iya? sebentar bu. Sam pinjam topi mu dulu. (Menghela nafas)

Sam memberikan topinya kepada niana. Terlihat niana masih sedikit gugup jadi dia ingin menutupinya dengan memakai topi.

Niana : bu saya masih flu. Bagaimana kalau nanti suaraku serak, jelek, fals?

Bu luna : yang penting tampil saja dulu. Yang ibu nilai bukan hanya suara saja. Penampilan, penghayatan itu juga penting. Tumben kamu gugup begitu, tidak kayak biasanya. (bingung)

Niana menundukkan kepalanya sambil tersenyum malu. Lagu yang dia pilih adalah lagu dari "Imagine dragon - BAD LIAR" untuk dia nyanyikan [Anna Hamilton - Bad Liar (cover imagine dragon)].

Saat niana mulai memetikkan senar gitarnya semua orang yang ada di dalam ruangan tiba-tiba jadi begitu diam. Saat niana mulai bernyanyi tanpa sadar mereka semua terkejut mendengar suara yang keluar dari mulutnya yang sangat mereka tidak duga. Sangat diluar ekspetasi mereka.

Selama mereka mengenal niana, mereka tidak pernah sekalipun mendengar niana bernyanyi. Bahkan saat upacara bendera sekalipun ketika kelasnya yang menjadi petugas upacara, dia tidak mau menjadi tim paduan suara dan lebih memilih untuk jadi pembaca UUD 1945.

Suara niana yang unik, agak serak dan berat begitu merdu dan indah sehingga membuat siapa saja yang mendengarkan akan terbawa suasana bersama dengan lagunya. Mereka tidak menyangka niana akan bernyanyi dengan suara yang sebagus itu.

***

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Hanya karna saya pergi sebentar dan tidak memberimu kabar, sebagai teman bukan berarti kau menjadikan saya orang asing dan tidak mau berbicara denganku lagi."

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Janji"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang