"(n.) Seseorang yang sangat tidak beruntung"

14 7 0
                                    

"TRIGGER WARNING !!!"

[Beberapa bagian dari cerita ini mengandung kata-kata kasar. Mohon bijak dalam membaca cerita ini, ya teman. Terima kasih.]

Besoknya (rabu) jam istirahat pertama niana dan teman-teman klubnya pergi ke kantin untuk makan. Niana lupa membawa bekalnya. Untungnya dia membawa uang, jadi dia bisa ikutan makan di kantin bersama dengan teman-temannya. Saat itu niana dan joko pergi memesan bakso di warung pak agus (warung langganan geng BK ROOMMATE dari kelas 10).

Saat sedang memesan bakso niana melihat seorang murid yang tidak asing baginya. Dia lalu bertanya kepada joko siapa murid itu. Lalu joko mengatakan kalau murid itu adalah adik kelas dari kelas 11 IPA 1. Tidak disangka murid itu juga melihat ke arah niana. Niana terlihat tersenyum sedangkan murid itu hanya melihat dengan wajah datar dan kembali melanjutkan makannya.

***

Saat pesanan mereka sudah siap, niana dan joko kembali bergabung bersama dengan teman-teman mereka. Berbincang sambil menikmati makanan mereka. Joko membicarakan murid yang dilihat oleh niana tadi. Panji memberitahukan kepada niana kalau murid yang dia maksud itu adalah rifki, salah satu pengurus OSIS sekolah.

Arman pergi memesan minuman capcin (pop ice). Sambil menunggu dia pergi ke tempat rifki tadi. Dia datang sambil menyapa adik-adik kelasnya dengan ramah dan menepuk pundak rifki dengan akrab.

Sebagaimana senior yang baik arman mulai mengobrol dengan adik-adik kelasnya itu sambil menunggu pesanannya tadi, sekalian modus sama adik kelas incarannya. Tidak lama pesanan arman sudah siap. Arman lalu pamit ke adik-adik kelasnya mengambil pesanannya dan kembali ke tempat teman-temannya.

Beberapa menit berlalu. Banyak murid-murid mulai memperhatikan rifki. Mereka terlihat tertawa dan membicarakan rifki dari belakang. Salah satu murid kemudian berbicara dengan sengaja, "oi calon ketos, stand up dulu ee. Kita mau dengar. Hahaha". Murid lain juga menyahut "kalau saya malu sekali itu pa, hahaha..", "garing anjay", "bikin malu, ahaha". Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat merendahkan yang keluar dari mulut mereka.

Rifki masih belum sadar dengan situasi yang sedang terjadi. Kenapa tiba-tiba saja banyak murid yang seperti sedang membicarakannya. Sampai akhirnya salah satu temannya melihat ada secarik kertas yang menempel di belakang punggungnya.

Temannya itu lalu mengambil kertas itu dan memberikannya kepada rifki. Ada kalimat yang tertulis di kertas itu. "Jangan lupa pilih saya sebagai ketua OSIS stand up comedy garing!!! Anjaaayyyy!!!".

***

Berawal dari rifki yang mengikuti lomba stand up comedy beberapa bulan yang lalu yang diadakan oleh pemerintah daerah dan disiarkan secara langsung di stasiun tv lokal. Lomba itu tentu diikuti oleh banyak murid lain dari berbagai sekolah (SM/SMK). Seperti yang selalu dibilang banyak orang, ekspetasi tak selalu sesuai dengan realita. Saat itu rifki dengan percaya diri mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba stand up comedy itu.

Saat sudah tiba gilirannya untuk tampil. Dengan percaya diri dia naik ke atas panggung untuk melakukan stand up. Tapi begitu dia melihat ke arah banyaknya penonton dia mulai gugup. Berharap stand up yang akan dia bawakan akan lucu dan membuat semua penonton tertawa tapi malah jadi sebaliknya.

Bahkan saking bosannya para penonton yang mendengar ceritanya, ada yang melemparkan botol minuman dan berteriak menyuruhnya untuk turun dari panggung. "garing!" "tidak lucu!" "woi, turun! Turun!", “stand up woi !! bukan mendongeng!!”.

"Janji"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang