Bab 4 : "Enigma"

8 3 0
                                    

"Fokus untuk tetap berada di saat ini"

***

Hari minggu sore. Niana dan teman-teman klubnya mendatangi tempat nongkrong si rikfi dan 2 orang temannya. Saat sudah sampai di sana, bagas dan agung mencoba untuk kabur tapi tempat itu sudah di kepung oleh anak-anak BK ROOMMATE.

Niana sudah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk mereka bertiga lakukan hari senin nanti. Mereka harus melakukannya jika tidak, hal yang lebih memalukan akan menunggu mereka.

***

Hari senin. Niana dan juga nama klubnya menjadi semakin terkenal. Keberadaan klub BK ROOMMATE yang katanya sudah kembali mulai tersebar sampai ke luar sekolah. Padahal mereka sudah tidak seperti dulu lagi. Mereka sudah berganti nama menjadi klub BK ROOMMATE, klub ekskul sekolah biasa. Bukan lagi geng sekolah.

Seperti yang sudah direncanakan. Di jam istirahat pertama. Rifki, agung dan bagas berjalan dengan langkah berat menuju ke lapangan basket.

Mereka masing-masing memegang kertas yang bertuliskan, "Kami bertiga minta maaf", "Kami salah karna memilih lawan yang salah" dan "Indahnya dunia tanpa balas dendam".

Mereka berdiri memegang kertas itu menutupi wajah mereka karna malu. Satu sekolah melihat dan menyoraki mereka bertiga. Dari kejauhan geng GG melihat mereka. Merasa lega kalau itu bukan mereka.

***

Jam istirahat kedua. Niana masih berada di dalam kelas mengobrol dengan anisa dan beberapa teman kelas lainnya. Tidak lama kemudian ada seorang murid yang mengetuk pintu kelas. Dia mengatakan kalau niana dipanggil kepala sekolah sekarang.

Teman-teman kelas niana terkejut. Apa kepala sekolah sudah tau tentang kejadian kemarin? Niana mencoba untuk tetap tenang. Dia lalu pergi ke ruangan kepala sekolah. Tidak lama setelah niana keluar kelas, arman dan kawan-kawan datang masuk ke dalam kelas. Disusul galang dan puput.

Arman : mana niana? (duduk di kursi kosong dekat raisa)

Raisa : dipanggil ke ruang kepala sekolah.

Arman : apa?! Ke..

Puput : (mendekati anisa) kenapa dia panggil kepala sekolah?! (khawatir)

Raisa : saya tidak tau juga. (bingung)

Arman : jangan-jangan kepala sekolah sudah tau tentang masalah kemarin. Astagaah.. (panik)

Beberapa menit mereka menunggu, akhirnya niana datang. Dia masuk ke dalam kelas bersama dengan adam dan imank. Belum juga duduk, niana sudah dihujani banyak pertanyaan dari teman-temannya. Niana tidak menjawab pertanyaan mereka, dia hanya tersenyum lalu berjalan duduk di kursinya.

***

Bel panjang berbunyi pertanda pelajaran terakhir telah selesai. Murid-murid membereskan buku mereka dan bersiap untuk pulang. Di parkiran sudah banyak murid-murid yang berkumpul.

Murid-murid sekolah terus berdatangan sambil berlarian tidak mau ketinggalan untuk menyaksikan kejadian yang langka itu. Niana bersama dengan arman, joko, riski dan panji berjalan menuju ke arah parkiran.

Karna penasaran, arman menghentikan salah satu murid untuk bertanya. "Kenapa semua orang lari ke sana? Ada apa di sana?" kata arman penasaran.

Murid itu menjawab "katanya ada artis korea! Oppa oppa ganteng!!" "sembarang saja. Artis korea KW." kata joko mengejek tidak percaya.

"kalau begitu lihat sendiri saja kalau tidak percaya! Kayak ko ganteng saja." Kata murid itu memasang wajah kesal sambil berjalan pergi.

Riski : bisanya mau ada orang korea disini? Nda jelas, sembarang saja.

"Janji"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang