"Diam seperti air yang dalam"

12 4 0
                                    

Dengan terburu-buru puput berjalan dengan cepat menuju ke ruang kelasnya mencari niana.

Puput : dimana niana?! (ngos-ngosan)

Arman : dia ke ruang guru..

Puput : kenapa?! Dipanggil guru BK? (panik)

Raisa : kenapa kamu kaget sekali? Dia cuman pergi ganti baju di WC guru.
Puput merasa lega setelah mendengar jawaban dari raisa. Dia lalu berjalan dan duduk di kursinya.

Amaliah : masalah apa ka tadi? Kayaknya masalah serius. Sampe niana dia datang mukanya marah sekali. Tidak kayak biasanya dia begitu ekspresi mukanya.

Anisa : put, ceritakan sama kita. Ada masalah apa tadi di kantin?

Puput : bukan apa-apa. (Bersikap tenang)

Anisa : Masa bukan masalah serius? Dia berkelahi lagi ka? Waktu dia masuk tadi tangannya kelihatan berdarah..

Puput : tangannya berdarah?! (terkejut)

Panji : tapi hampir berkelahi. (datang ke meja puput) Ketos, jangan sampai guru-guru tau tentang masalah tadi. Tolong bantu rahasia kan kejadian tadi.

Amaliah : kenapa? Ceritakan pi sama kita juga. (Penasaran)

Puput : kenapa guru-guru tidak boleh tau?

Arman : bahaya. Nanti niana bisa dikeluarkan dari sekolah lagi. Jangan sampai kejadian seperti saat kelas 10 terulang lagi. Kalian mau ka? (serius)
Amaliah : masalah apakah itu?? Niana, dia berkelahi lagi?!

Raisa : amal, pelankan suaramu.

Puput : kalau begitu kasi tau saya. Sebenarnya ada masalah apa kalian sama rifki?

Arman : yang intinya.. bukan kita yang ganggu itu anak. Jujur kita juga tidak tau siapa yang ganggu dia. Kalian tau mi niana bagaimana sekarang. Jarang keluar kelas.

Sam dan nanda datang ikut bergabung dengan pembicaraan mereka. Sam mulai menjelaskan cerita yang sebenarnya saat mereka pergi keliling sekolah dan berjalan-jalan di kelas 10 dan 11. Kejadian itu cuman salah paham saja. Secara kebetulan mereka juga ada di tempat kejadian itu. Mereka juga menjelaskan kenapa niana bisa sangat marah dan kenapa tangannya bisa terluka.

***

Jam istirahat kedua telah selesai. Tidak lama kemudian guru masuk ke dalam kelas di ikuti niana di belakangnya membawa pakaiannya yang basah. Dia mengganti seragam Pramuka nya yang basah dengan memakai pakaian olahraga. Niana masuk ke dalam ruang kelas. Dia sengaja menutup telapak tangannya yang luka dengan lengan bajunya yang dia tarik sampai menutupi pergelangan tangannya.

Selama jam pelajaran berlangsung niana terlihat tidak bisa fokus pada pelajaran. Ketika ditanya oleh guru dia terlihat sedang melamun. Tiba-tiba ada murid yang mengetuk pintu kelas, dia adalah salah satu teman rifki tadi, Agung. Dia lalu meminta izin kepada guru untuk berbicara sebentar dengan ketua OSIS, puput.

***

Bel terakhir berbunyi tanda jam pelajaran telah selesai. Guru menghentikan pelajarannya, merapikan buku dan keluar kelas. Semua murid juga bersiap-siap untuk pulang begitupun juga dengan niana.

Saat sedang merapikan buku-bukunya dan bersiap untuk pulang, puput menahan niana untuk tidak cepat-cepat pulang. Puput mencoba mengajak niana untuk berbicara dan membujuknya untuk tidak pulang dulu.

Kebetulan hari itu hari sabtu. Pengurus OSIS selalu mengadakan rapat mingguan di hari sabtu setelah pulang sekolah. Sebagai ketua OSIS dia berniat untuk menyelesaikan masalah itu dengan cara baik-baik, sebelum guru-guru atau pihak sekolah tau akan masalah itu.

"Janji"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang