"TRIGGER WARNING !!!"
[Beberapa bagian dari cerita ini mengandung kata-kata kasar. Mohon bijak dalam membaca cerita ini, ya teman. Terima kasih.]
Kesialan-kesialan yang dialami rifki tidak berhenti sampai disitu saja. Besoknya (kamis) kejadian-kejadian yang tidak terduga lainnya pun terjadi. Saat rifki baru saja keluar dari perpustakaan dia kehilangan salah satu sepatunya di tempat penyimpanan sepatu.Dia kelihatan sangat kebingungan mencari-cari sepatunya. Tidak lama kemudian datang seorang murid yang mengatakan dia melihat sepatu yang tergantung di atas ring basket. Rifki lalu pergi untuk mengecek apakah benar apa yang dibilang murid itu.
Dan memang benar, ada sepatu yang tergantung di ring basket dan itu memang sepatu rifki yang hilang.
Saat mencoba untuk mengambil sepatunya.Tidak jauh dari tempatnya itu, anggota klub BK ROOMMATE niana, sam, ucok, dan ram yang sedang lewat dan melihat rifki yang sedang berusaha mengambil sepatunya yang tersangkut. Bukannya membantu rifki yang sedang kesulitan mereka malah menertawainya. Niana kelihatan tidak perduli dan terus berjalan. Tidak sampai disitu, kejadian sial lainnya terus berdatangan.
***
Besoknya (jumat) di kantin dia baru saja selesai makan. Disaat dia berdiri dan akan melangkahkan kakinya dia tiba-tiba terjatuh karna tali sepatunya yang terikat di kaki kursi. Semua murid yang melihatnya langsung menertawainya. Hanya sedikit yang mau membantunya berdiri.
Dari semua kejadian-kejadian aneh dan kesialan yang dialami rifki selama beberapa hari itu, niana dan teman-teman klubnya juga secara kebetulan selalu berada dekat di tempat dimana rifki mendapatkan kesialan itu.
Rifki juga sadar akan keberadaan niana dan teman-temannya yang selalu saja pas saat dia mengalami semua kesialan itu. Rifki berfikir kalau niana dan teman-teman klubnya (geng BK ROOMMATE) sedang membalas dendam tentang kejadian waktu saat apel pagi hari selasa kemarin.
***
Saat apel pagi selesai (hari selasa), rifki diam-diam pergi ke ruang BK dan melaporkan mereka ke guru BK dan wali kelas mereka. Akhirnya mereka yang bermasalah dan melanggar itu dipanggil ke ruang BK. Mereka itu adalah nanda, ucok, dan niana.
Niana juga ikut dipanggil karna dia adalah ketua kelas 12 IPS 2. Akhirnya mereka dihukum membersihkan lapangan dan mencabut rumput-rumput liar saat jam istirahat. Mulai dari situ, rifki berfikir mereka mungkin sedang balas dendam kepadanya.
***
Hari sabtu jam istirahat pertama. Arman mengajak teman-temannya untuk berkeliling sekolah. Sudah lama mereka tidak berkeliling, melihat-lihat sekolah. Ternyata dia hanya mau modus saja ke adik-adik kelas, tebar pesona lagi. "Modus saja terus.. abang kumis tipis" kata panji dengan nada bercanda.
Niana mengiya kan saja karna memang dia sedang merasa bosan berada di dalam kelas terus. Harus mendengar kan amaliah, anisa, dan dinda yang selalu heboh menonton video youtube dan bernyanyi di dalam kelas.
Di perpustakaan pun sama saja. Dia harus selalu meladeni adik-adik kelas yang selalu bertanya. "Kak niana orang korea betulan? Berarti bisa bahasa korea?". Kan memang orang blasteran korea-indo. *(macam tak ada otak)
***
Jam istirahat pertama hampir selesai. Rifki dan teman-temannya juga baru selesai makan di kantin dan segera kembali ke kelas. Betapa terkejutnya rifki saat melihat banyak sekali tulisan dan coretan dari spidol yang ada di mejanya. Coretan-coretan itu bertuliskan hinaan dan kata-kata kasar yang ditujukan kepada rifki.
Begitu melihat dan membaca tulisan di mejanya, rifki sangat marah, benar-benar sangat marah. Tidak bisa lagi dia menahan emosi dan amarahnya. Saat itu masih belum banyak teman kelasnya yang masuk ke dalam ruang kelas.
Rifki : siapa yang coret-coret mejaku ini?! Anj***! Siapa?!
Teman-teman kelasnya yang tidak tau apa-apa menjadi kaget dan bingung. Dia baru datang tiba-tiba teriak-teriak tidak jelas kayak habis keracunan capcin (pop ice). Salah satu temannya bertanya kepada rifki yang emosian itu.
Agung : apa lagi? Kenapa?
Rifki : ada yang coret-coret mejaku! Anj***!!! Yang coret-coret mejaku anj***! Bina****!!
Bagas : astaga naga ular naga ular sawah! (terkejut)
Agung : siapa lagi ini? Haah.. (bingung)
Cindy : kenapa rifki?
Agung : ada yang coret-coret mejanya lagi.
Cindy : astaga! Siapa yang tulis begitu? Kasarnya. (kaget)
Rifki : anji**! *(nama-nama binatang) Nab**!! Yang tulis ini!!
Bagas : tenang dulu, ki. Jangan dulu emosi, tahan. Kita tanya dulu siapa tau ada yang lihat orang yang coret itu. Teman-teman ada yang lihat siapa yang coret-coret mejanya rifki? Siapa yang tidak ke kantin tadi ka?
Teman-teman kelasnya menggeleng karna tidak tau.
Bagas : eh kalian tadi tidak ke kantin to? (menunjuk geng GG)
[(GG) Geng Game : Aco, Ipal, Fandi, dan Edwin] Geng yang orang-orangnya yang taunya hanya main game saja.
Aco : iyo, terus kenapa? Kalian mau tuduh kita katanya? (kesal)
Bagas : saya baru tanya saja kau sudah emosi. Woles bro.
Rifki : kalian yang coret ka anj***?!! (Maju ingin memukul)
Edwin : oi!! Apa kau bilang?!! Main tuduh sembarang! Kau yang anj***, anj***!
Agung : hei tenang dulu.. (Menahan rifki) Kenapa kalian jadi bertengkar ka? Selama jam istirahat kalian di kelas saja, bikin apa?
Bagas : (bicara pelan dengan nada mengejek) anj*** sebut anj***.
Fandi : kita main game di hp. Memangnya apa lagi? Kenapa?
Agung : kalian tidak lihat siapa yang coret-coret ini di mejanya rifki?
Fandi : kurang tau juga. Kita juga tidak mau main tuduh sembarangan. Tapi tadi, kak niana dia sempat datang masuk ke dalam kelas dengan teman-teman gengnya. Tidak tau bikin apa. Kita juga terlalu fokus main game.
Ipal : saya cuman lihat sekilas tadi itu mereka masuk ke kelas, mereka ke bagian mejanya la rifki memang. Tapi saya tidak tau mereka bikin apa.
Agung : yakin? Kau lihat kak niana sama teman-temannya?
Ipal : kita tidak buta. Jangan mi kalau tidak percaya.
Rifki menjadi sangat marah saat mendengar kalau niana dan teman-teman klubnya sempat masuk ke dalam kelasnya dan berada di dekat mejanya. Marahnya jadi double.
Dia langsung dengan cepat mengambil kesimpulan kalau yang mencoret-coret mejanya dengan kata-kata kasar dan hinaan itu adalah niana dan juga teman-temannya, senior-senior ternakal di sekolah.
Rifki lalu keluar kelas dan berniat untuk melaporkan mereka ke guru BK tapi dengan cepat teman-temannya menahannya lagi. Temannya agung dan bagas menahan rifki untuk tidak melaporkannya dulu ke guru BK karna mereka tidak ada bukti yang jelas.
Mereka masih tidak percaya dengan perkataan anak-anak geng GG yang tidak bisa dipercaya itu. Mereka mencoba untuk menenangkan rifki terlebih dulu sebelum guru datang.
Rifki : mentang-mentang murid kesayangan guru-guru! Murid kesayangan kepala sekolah! Dia ganggu orang seenaknya! Bukan dia juga yang dihukum! Anj***!! Bang***!!!
Agung : kamu tenang dulu ki. Sebentar istirahat kedua kita pergi ke kelasnya, tanyakan langsung masalah ini sama mereka.
Bagas : kamu percaya sama bicaranya mereka? (berbisik ke agung)
Agung : kayaknya tidak bisa dipercaya. Tapi,. Saya punya rencana. Kalau rencana pertama ini gagal,.. kau tau harus apa to? (menghela nafas berat)
***
KAMU SEDANG MEMBACA
"Janji"
Teen FictionMenceritakan tentang kisah seorang gadis remaja yang tumbuh dewasa. Pernah mengalami suatu hal yang sempat membuat dia down. Mencari cara agar bisa menemukan kembali rasa kepercayaan dirinya. Ketua geng, unik yang bikin penasaran. Kehidupan, tujuan...