Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seojun langsung berlari menuju ke sisi Su-ho dan membukakan pintu mobil untuknya. "Perlahan Su-ho.." ujar Seojun. Tangannya memegang perut Su-ho yang sudah semakin terlihat membuncit.
Su-ho melihat wajah Seojun dengan seksama ,ia merasakan kelembutan dan kasih sayang tulus dari Seojun. "Jun.." panggil Su-ho. Seojun langsung menoleh ke arahnya. "Ada apa Su-ho ?" Tanya Seojun.
Su-ho tidak menjawab lagi ,ia langsung memajukan badannya dan mengecup bibir Seojun sedikit lama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seojun tertegun dengan sikap Su-ho barusan. "Ka-kau menciumku ?" Ujar Seojun tergagap. Dia sangat tidak menyangka akan mendapat ciuman secara tiba tiba dari Su-ho.
Su-ho tersenyum hingga matanya menyipit. Tangan Su-ho mengelus wajah Seojun dengan sangat lembut. "Maafkan aku yang tidak pernah menghargai mu sebagai seorang suami Seojun.." ucap Su-ho.
"Ssssttt.." Seojun menempatkan jari telunjuknya di bibir Seojun dan menyuruhnya diam. "Jangan menyalahkan dirimu sendiri.. dari awal ,akulah yang bersalah.." ujar Seojun.
Mereka pun saling memandang satu sama lain. Su-ho mulai merasakan kenyamanan dan kehangatan saat bersama dengan Seojun. Sedangkan Seojun merasa sangat bahagia karena Su-ho benar benar sudah menerima dirinya sebagai suaminya.
"Ayo kita masuk.." ajak Seojun. "Angin malam tidak bagus untuk kandunganmu.." Mereka berdua pun akhirnya melangkah masuk ke dalam rumah.
-----
Ke esokan hari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
