Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ajummaaaaa.. aku merindukanmu.."
Lee Su-ho menangis sesenggukkan. Merasa tidak percaya bahwa Hwang In Yeop sudah benar benar melewati masa kritisnya.
Beberapa perban dan luka lecet nampak masih menghiasi wajah Hwang In Yeop. Namun Hwang In Yeop terlihat seperti sudah sembuh total.
Hwang In Yeop tidak mengetahui jika beberapa hari yang lalu ,dirinya telah membuat semua orang kacau dan khawatir hingga menangis sesenggukkan.
Bugghh!! Buggghh!!
"Akh! Yakk! Kenapa kau memukulku ?! Apa kau tidak melihat betapa sakitnya kondisiku sekarang ?!"
Park Hee Son ,Han So Hee ,Lee Bo Young dan Leo Lee Han yang juga ada di ruangan tersebut turut tersenyum ,melihat guyonan kecil yang diperlihatkan oleh kedua orang kasmaran itu.
^
Tiga Minggu Kemudian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"LEE-YAHH!!!! APPA DATANG!!"
"APPAAAAAA..."
Lee-yah berlari sekencang mungkin untuk menghampiri Hwang In Yeop. Hampir satu bulan lebih berada di rumah sakit ,Lee-yah sama sekali tidak diperbolehkan untuk menjenguk 'appa keduanya' itu.
"Appa.. kenapa appa sembuh begitu lama ? Lee-yah merindukan appa.. Lee-yah ingin bermain bersama dengan appa lagi.."
Lee-yah memeluk Hwang In Yeop dengan erat. Begitu pula dengan Hwang In Yeop. Tidak dapat dipungkiri ,Hwang In Yeop juga merasa sangat merindukan gadis kecilnya tersebut.
"Appa kajja kita bermain.."
Lee-yah menyeret Hwang In Yeop menuju ruang karaoke pribadi kecil yang dibuatkan Park Hee Son ,khusus untuknya.
Lee-yah segera mempersiapkan ruang karaoke mini miliknya tersebut dan langsung menyodorkan mic pada Hwang Hwang In Yeop.
Hwang In Yeop pun menerimanya. Kini jari Hwang In Yeop terlihat mengetik lagu yang akan ia nyanyikan.
