"Lee-yah.. jangan bercanda ,Lee-yah! Segera keluar dari persembunyianmu.. kita harus segera pulang!"
Su-ho kalut ,ketika menyadari putrinya sudah tidak berada di sampingnya.
Beberapa saat yang lalu ,Lee-yah yang baru saja pulang dari sekolah ,terus merengek pada Su-ho agar membelikannya sebuah es krim. Namun ketika Su-ho sedang fokus memesan ,Lee-yah kabur entah kemana.
Gang sempit yang masih berada di area cafe pun sudah Su-ho kelilingi. Tapi Su-ho masih belum juga menemukan putrinya.
Hampir beberapa menit mencari dan belum menemukan putrinya ,Su-ho yang lelah bercampur sedih pun mendudukkan dirinya di tepi trotoar.
"Yakk ,ajumma.. kenapa kau tidak menjaga anakmu dengan baik.."
Su-ho yang tertunduk lesu ,segera mengangkat kepalanya dengan cepat ,ketika mendengar seorang pria menegurnya.
"H-han S-seojun.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika melihat wajah dari namja yang tanpa sengaja menemukan Lee-yah ,Su-ho terpaku sambil terus menatap ke arahnya.
"Eomma ,mianhae.. aku tadi hanya ingin berjalan jalan di sekitar kafe.. tapi Lee-yah tidak menyadari jika sudah berjalan terlalu jauh.."
Penjelasan Lee-yah berhasil membuyarkan lamunan Su-ho. Namun sepasang maniknya ,masih menatap wajah dari namja muda itu.
"Aku pergi ,ajumma.. lain kali jaga anakmu dengan baik.. putrimu masih beruntung ,karena hari ini ia bertemu denganku yang baik hati.."
Su-ho masih terdiam seribu bahasa. Seakan tidak bisa mempercayai apa yang ia lihat saat ini. Wajah namja muda yang mengantarkan Lee-yah ,sama persis dengan Seojun ,suaminya yang sudah meninggal sekitar 5tahun yang lalu.
"Hey ,ajumma.. kenapa kau terus memandangku seperti itu ?! Apa ada yang salah dengan penampilanku ?"
Su-ho tiba tiba bangkit dari posisi duduknya. Kedua tangan Su-ho reflek menyentuh wajah namja muda tersebut tanpa permisi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
