Hari masih menunjukkan pukul 04.00 ,namun di depan gerbang penthouse terdengar suara klakson yang sangat nyaring.
Su-ho yang tanpa sengaja terlelap di ruang tamu ,sontak terjenggit kaget. Belum menyempurnakan tubuhnya setelah tidur ,kini Su-ho malah terlihat langsung berlari keluar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Permisi ,apa benar ini rumah Han Seojun ?"
Raut wajah Su-ho mendadak dingin. Setelah ia berhadapan dengan seorang wanita yang tidak ia kenal.
Bukan hanya itu ,Su-ho juga langsung membenci Dilraba ,meskipun ini pertama kalinya mereka bertemu.
"Ya ,ini kediaman Seojun.. apa kau memilikki kepentingan dengan suami ku ?" Su-ho menjawab pertanyaan dari Dilraba dengan nada yang ketus.
"Tidak.. aku hanya ingin mengantarkannya pulang.. tadi malam dia mabuk di club milikku.."
Dilraba dengan santainya menjawab pertanyaan Su-ho. Bahkan terlihat ekspresi menantang dari wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"A-apa yang kau katakan ?!" Tanya Su-ho dengan raut wajah syoknya. "Aku ingin mengantarkan pulang Seojun.. Seojun suami mu!" Jawab Dilraba dengan penekanan yang terkesan mengejek Su-ho.
Su-ho segera berlari menuju ke mobil milik Dilraba yang terparkir di halaman depan penthouse milik keluarga Park.
"Han Seojun.. bangunlah!"
"Cepat bangun!!"
"YAKK ,HAN SEOJUN!! APA KAU TULI?!!"
Su-ho mencoba memanggil Seojun dengan lembut ,namun karena Seojun tak juga bangun dari tidur Su-ho pun mengeluarkan suara lantang.
Mendengar panggilan dengan suara lantang dari Su-ho berhasil membuat Seojun terjenggit di bangku penumpang.
"Wae ?! Kenapa kau berteriak padaku ,Su-ho ?" Tanya Seojun tanpa rasa bersalah. "Cepat keluar dari mobil perempuan ini!!"
Sepasang manik Seojun menoleh ke kanan dan kiri ,untuk memastikan ia sedang tidur di mobil siapa.
"Han Seojun! Apa aku harus menyeretmu keluar ?!" Amarah dengan tiba tiba menguasai diri Su-ho ,tanpa ia sadari. Umpatan dan nada suara tinggi terus Su-ho lontarkan.
