Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
16 tahun berlalu ,Leo Lee Han anak Seojun dan juga Su-ho sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang sangat tampan. Wajahnya lebih mendominasi ke arah Seojun di bandingkan Su-ho.
Leo terlihat sangat dingin ,dengan gaya dan potongan rambut mirip seperti mendiang appa nya ,Han Seojun. Tingkah lakunya juga sedikit urakan dan terlihat seperti berandal ,sama seperti Han Seojun sewaktu masih muda.
"Leo!! Bangun ,kau harus ke sekolah hari ini.. kau bisa terlambat!!" Teriak Moon Chae-won dari luar kamar Leo.
Semenjak kepergian Seojun dan Su-ho ,Leo bergantian tinggal di rumah kedua neneknya. Dan minggu ini jadwalnya untuk tinggal di tempat Moon Chae-won ,ibu dari Han Seojun.
Moon Chae-won memutuskan untuk berpisah dengan suaminya yang tinggal di Amerika dan menyerahkan hak asuh atas anak anaknya kepada suaminya sepenuhnya. Karena Moon Chae-woon ingin fokus mengurus Leo sebagai ganti atas rasa bersalahnya terhadap Seojun.
Leo mulai membuka matanya yang masih terasa sangat lengket dan enggan terbuka itu. "Ashhh.. sial ,aku sangat malas untuk bersekolah hari ini.. tapi jika aku membolos ,kedua orang tua itu pasti akan terus mengomel padaku sepanjang hari.." gerutu Leo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah beberapa saat ,Leo bangkit dan berjalan menuju ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Leo merendam tubuhnya hingga ke batas leher sambil terus memejamkan kedua matanya.
Tiba tiba terbesit wajah Seojun dan Su-ho di pikirannya. "Appa ,eomma.. aku sangat ingin merasakan bagaimana eomma membuatkan bekal untukku dan appa mengantarkan ku sampai ke batas gerbang sekolah.." gumam Leo. Air mata mulai menggenang di kedua pelupuk matanya. "Leo merindukan appa dan juga eomma.. kenapa appa dan eomma tidak memberikan Leo sedikit saja kenangan yang indah agar Leo bisa mengenangnya.." timpal Leo yang kini sudah menangis sesenggukkan.
Leo dengan sangat sulit mencoba menghentikan tangisnya yang seakan masih ingin terus keluar dan tidak bisa terhenti. "Ayolah.. jika teman teman mu melihat kau menangis ,pasti mereka menertawakanmu.." ujar Leo pada dirinya sendiri agar tangisnya bisa segera berhenti.
Setelah berusaha dengan sangat keras ,isakkan Leo pun akhirnya terhenti. Leo bangkit dari bathup dan meraih sebuah handuk yang tergantung di kamar mandi. Leo segera bersiap dan langsung turun untuk menemui neneknya yang sudah menunggu di meja makan.
