Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam berganti pagi. Setelah hampir 11jam melakukan penerbangan ,akhirnya pesawat jet pribadi yang ditumpangi oleh Seojun dan Su-ho berhasil landing dengan selamat.
Seojun meminta sopir yang sudah menunggu di bandar udara untuk mengantarkan mereka berdua menuju ke salah satu penthouse yang dimiliki oleh keluarga Park.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat berada dalam mobil ,Seojun terus memandangi wajah cantik nan tampan milik Su-ho ,seorang namja yang baru saja Seojun nikahi.
Seojun sangat sadar mengapa Su-ho selalu bersikap dingin padanya. Namun Seojun terus berusaha membuktikan bahwa ia mencintai Su-ho dengan tulus.
Sesampainya Seojun dan Su-ho di fancy penthouse ,mereka berdua langsung naik ke kamar tidur mereka berdua.
"Kenapa kau mengikutiku ?" Tanya Su-ho dengan nada culasnya. "Ini kamar kita berdua ,mengapa kau bertanya seperti itu.." jawab Seojun yang merasa bingung.
Su-ho tidak menggubris perkataan Seojun. Ia melangkah masuk terlebih dulu ke dalam kamar yang berukuran sangat besar itu. "Maaf.. tapi aku tidak ingin sekamar denganmu.. bisakah kau menempati kamar lain.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dada Seojun terasa sesak ,ketika Su-ho menutup pintu kamar dengan sangat keras. Seojun yang sangat jarang menangis pun kini terlihat sudah meneteskan beberapa bulir air matanya.
