•>16...

539 125 18
                                    

Happy Reading!

…___________________________________…
Yuk jadi pembaca yang bijak!
Voment kalian sangat berarti buat author.
Bukan ngemis tapi setidaknya hargai karya orang lain
…__________________________________


(WARNING!!  chapter lumayan panjang)





"Akhhhhhhhhh! "

Teriakan itu membuat seisi kostan langsung berlari menuju sumber suara.

"ASAHI! LO APA APAAN HAH!? " teriak hyunsuk saat tiba di sumber suara.

"Bu.. Bukan gua bang"

"Kalau bukan lo siapa lagi yang bunuh jeongwoo hah!? "

Yap. Jeongwoo di temukan tergeletak tidak bernyawa oleh asahi di kamar jeongwoo sendiri dengan pisau yang tertancap pada pipinya persis seperti junghwan tempo lalu. Bedanya, hanya pada perut mereka. Ketika junghwan hanya di tusuk, jeongwoo malah di buka dan di keluarkan isi perutnya. Ironis.

"Ternyata tuduhan gua bener kan!? "

"Gua juga baru nyampe ke sini bang! Kalian jangan salah paham"

"salah paham kata lo? Ini semua salah paham? Jelas jelas lo yang ada di sini sebelum kita dateng! "

"Mashi? Lo kok gak percaya sama gua? "

"Iya gua percaya sama lo, tapi setelah liat ini gua kecewa sama lo sa" mashiho pergi dari tempat itu di susul oleh yedam.

"Cepet telepon polisi sekarang! " perintah hyunsuk yang langsung diangguki oleh yoonbin.

"Gua... Gua gak percaya... Lo tega ngelakuin ini sama jeongwoo bang" haruto menatap kosong kearah depan.

"To! Bukan gua to"

"Kalau bukan lo siapa lagi bang?! "

Asahi terdiam ditempat.

"BANG**T! " haruto berlari kearah asahi, melayangkan tinju dengan cukup keras di pipi halusnya.

"Lo gak pantes jadi abang gua! " haruto terus melayangkan tinju ke badan asahi. Asahi hanya pasrah atas perlakuan adiknya ini.

"To! Lo apa apaan sih?" yoshi berusaha melerai mereka.

"Dia pantes nerima ini bang" sekali lagi haruto melayangkan tinju nya lagi.

"TO UDAH CUKUP! " teriak hyunsuk. "Doyoung! Lo bawa haruto pergi dari sini sekarang! "

Doyoung mengangguk, "i.. Iya bang "

"Ayok to" ajak doyoung.

Haruto menggeleng, "nggak, gua mau di sini  nemenin jeongwoo " haruto langsung berlari ke arah tubuh jeongwoo. Ia berusaha untuk memeluknya, untuk terakhir kali?.

"To jangan to nanti lo ninggalin sidik jari disana" percuma, haruto tidak memperdulikan semua itu.

"Jeongwoo... Hikss.. Hikss.. Lo kenapa ninggalin gua hah!? Hikss...Lo janji beliin gua es teh manis mbak lisa kan? Tapi apa?lo ninggalin gua wo!" haruto memeluk tubuh jeongwoo yang sudah tidak bernyawa. Ia menangis dalam pelukan jeongwoo.

SCARY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang