26

189 26 28
                                    


"AZE"

panggil sasha dan anna berbarengan saat melihat aze turun dari mobil hyunjin. sasha langsung berlari menghampiri aze.

"coba jalan" titah sasha pada aze. sontak aze mengerutkan alisnya pertanda bingung.

"ngapain?"

"coba jalan dulu 5 langkah aja, buruan"

mau tidak mau aze mengikuti perintah sasha. "dah kan? kenapa sih lo? masih pagi juga udah kambuh aja"

"ALHAMDULILLAH, MASIH AMAN HUHU" pekik sasha yang langsung memeluk aze.

sebenarnya ia parno dengan ucapan haechan kemarin malam, makanya pagi ini ia langsung mengecek sahabatnya itu.

aze langsung memegang jidat sahabat nya itu lalu melirik ke arah teman temannya yang lain. "napa sih ni anak?"

"abis gelut kemarin kali, pas ke jotos cia langsung kena urat saraf nya aduh" sahut sunwoo yang langsung ditendang kakinya oleh jaemin.

"ngomong lagi gue gantung lo di atas tiang bendera"

"jangan main main sama sasha dibilang, sama aze juga jangan, pawang nya sadistic" bisik haechan.

"iya anjir, kapok gue" balas sunwoo.

"masih perawan kan lo?" tanya anna yang membuat aze menginjak kaki gadis itu.

"masih lah anjing, ga waras amat nanya begituan"

"ya siapa tau, lo sama hyunjin kan cara berdamainya hanya dengan cara berzinah" jawab anna dengan ekspresi muka seperti ini "🌚".

"babi lo"

cheri menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua temannya itu. "udah baikan?" tanyanya.

"alhadulillah, masih punya temen yang waras ternyata gue. ya gitu lah, dibilang baikan ya udah, dibilang udah kaya dulu lagi ya belum" jawab aze.

"gapapa, semuanya butuh waktu kok. apalagi khilafnya dia lumayan parah"ujar cheri. anna mengangguk menyetujui ucapan cheri barusan. sasha? ah mendengar nama hyunjin saja ia masih tidak sudi.

"pulang nya kumpul dirumah gue ya, ada yang mau dibahas. huh ini berat sih, tapi niana harus ikut sama kita" ujar sasha membuat aze membolakan matanya.

"mau ngapain sih anjir? mau nyuruh dia mo lagi sama hyunjin di depan gue?"

"cih rumah gue bukan tempat maksiat. kita butuh niana buat ngegali lebih dalam tentang cia, kita juga butuh niana buat manggil seseorang"

"lo gila? nanti kalo niana ngebocorin ke cia gimana"

cheri sedikit mengusap bahu aze untuk menenangkan gadis itu. "percaya sama kita aze, cuman ini jalan satu satunya"

sasha menatap hyunjin sekilas. sadar karna dirinya sedang diperhatikan oleh sasha, hyunjin langsung menaikan satu alisnya seolah bertanya "napa?", namun hanya dibalas dengan acungan jari tengah oleh sasha.

"ini berat, gue juga sebenernya ga sudi ngelakuin ini. tapi aze, tolong suruh hyunjin buat bujuk niana supaya ikut sama kita ya. cuman hyunjin satu satunya yang bisa"




































--

"niana"

niana membalikan tubuhnya saat mendengar seseorang memanggil namanya. ketika tau bahwa orang yang memanggilnya adalah hyunjin, niana langsung menyunggingkan senyum lebarnya.

"kenapa jin?

sebenarnya untuk melihat wajah niana saja hyunjin sangat malas. wajah niana benar benar membuatnya ingat akan pertengkarannya dengan aze, ia benci itu.

𝙂𝙍𝙀𝙔 [00L] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang