19

176 36 28
                                    

Sore harinya, keadaan resort mendadak sepi dikarenakan mereka semua memutuskan untuk kembali berjalan-jalan sore di tepi pantai sekedar menunggu datangnya sunset disana.

Berhubung kondisi Sasha telah membaik dan juga gadis itu yang memang meminta lebih dulu kepada semua temannya untuk menemaninya berjalan disana, mereka semua pun tentu mengiyakan permintaannya.

Namun, dibalik hiruk pikuk ramainya gerombolan mereka yang kini tengah bermain disana, rupanya ada sepasang kekasih yang tak luput dalam pantauan publik.

Keduanya terlihat bertengkar, yang jika dilihat sekali pandang itu karena ada pihak lain di dekat mereka.

Sepasang kekasih itu adalah sosok Aze dan Hyunjin, beserta jangan lupakan ada Jeno yang kini tengah dirangkul Aze tepat di hadapan sang kekasih.

"Aze? seriously?"

"i mean, kenapa harus sama Jeno? kan ada aku yang bisa temenin kamu kemanapun?!"

Merasa jika kekasihnya ini terlalu berlebihan dalam merespon perlakuannya terhadap Jeno, mau tidak mau Aze menghela nafasnya kasar.

"udah, diem aja disini, main gih sama anak-anak. Aku lagi butuh Jeno temenin aku jajan, okay?"

"ayo Jen"

Dihiraukan untuk kesekian kalinya seperti itu, pun tentu membuat Hyunjin sangat ingin memarahi gadisnya itu. Tapi, jauh di lubuk hatinya ia tidak bisa melakukan itu.

Ia terlalu mencintai gadisnya, sampai-sampai ia sadar bahwa dirinya terlalu berlebihan dalam menanggapi kedekatan gadisnya dengan teman lawan jenis gadis itu yang notabene juga temannya.

"aduh aduh.. gimana hati, permirsa??"

"panas brouu hahaha"

Sialnya, disaat Hyunjin merasakan dadanya sesak melihat kekasihnya yang kini pergi menjauh sembari merangkul lelaki lain, rupanya ada dua makhluk sialan bernama Haechan dan Jisung yang kini tertawa terbahak-bahak diatas penderitaannya.

Hyunjin yang kesal pun langsung berjongkok dan segera melepas sandalnya untuk ia lempar kepada kedua temannya itu.

Sadar jika marabahaya akan terjadi, baik Haechan maupun Jisung kini kembali berlari menjauh dari Hyunjin.

Menyisakan kesunyian kembali di relung hati lelaki berbibir kelebihan muatan itu.

Sampai dimana waktu semakin larut hingga matahari pun telah redup berganti dengan temaramnya bulan malam ini, gadisnya itu juga belum menampakkan wujudnya kembali dihadapannya, pun juga Jeno yang kini belum kembali ke resort bersama gadisnya.

Hyunjin benar-benar kalut, dadanya terus merasa sesak, yang bahkan membuat dirinya langsung memisahkan diri dari semua teman-temannya di ruang tengah.

Sejak langit berganti malam, dan azan isya telah berkumandang, ia masih terus berada di teras resort, masih bertahan disana menunggu kepulangan gadisnya.

Namun, disaat Renjun secara tiba-tiba menghampirinya untuk mengajaknya melaksanakan ibadah, disaat yang sama pula gadis yang ia tunggu sejak tadi kini telah kembali menginjakkan kaki ke dalam resort. Lebih tepatnya langsung menuju ruang mushola yang memang ada di dalam resort itu.

Hyunjin yang sadar gadisnya telah kembali, pun langsung mencegat pergelangan tangan Aze lumayan erat, yang mana tindakannya ini berhasil membuat Aze terkejut setengah mati.

"dari mana?"

"jalan-jalan sekalian jajan lah, emang kemana lagi?"

"kenapa baru pulang?"

𝙂𝙍𝙀𝙔 [00L] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang