25

229 26 45
                                    

Setelah menyaksikan aksi brutal Sasha yang membabi buta dan tak lama kemudian semua teman mereka telah datang karena Aze minta, tanpa gadis itu duga, sesosok kekasihnya yang sangat ia hindari saat ini kini tengah berlari ke arahnya, lelaki itu juga datang, padahal Aze tidak sekalipun mengabarinya mengenai keberadaannya saat ini.

Melihat lelakinya tengah menangis dengan wajah yang sangat memerah dan langsung memeluknya erat, refleks membuat Aze memberontak, ia tak suka diberi sentuhan disaat tubuh lelaki itu telah disentuh perempuan lain.

Namun disisi lain tanpa ia sadari, pergerakan memberontaknya tidak lah benar-benar terlihat memberontak.

Tubuhnya terlihat menerima dipeluk erat oleh Hyunjin, hanya saja mulutnya yang terus bersikeras jika ia menolak pelukan penenang hatinya.

Disaat kondisi sekitar telah kembali tenang dan Sasha juga telah usai menghajar Cia sampai puas, kini sesuai perkataan Cheri, mereka semua langsung bergerak membawa Sasha pulang ke rumahnya.

Tadinya Aze ingin mendekati Sasha dan mengikuti gadis itu untuk masuk ke dalam mobil Jaemin, namun sialnya, belum juga kakinya melangkah mendekat ke Sasha, pinggang Aze lebih dulu dipeluk erat lagi oleh Hyunjin, yang mana dapat menahan pergerakannya hingga saat ini.

"yangg, ayo ikut aku, aku bisa jelasin semuanya"

"gamau dan nggak perlu" tukas Aze cepat sambil membuang tatapan ke arah lain.

Lagi, Hyunjin berusaha membujuk kekasihnya. "sayang, aku bisa jelasin, aku nggak mau kamu gini mulu"

"gamau hyunjin. Gue nggak mau, jangan dipaksa"

"sayangg,, please.." mohon Hyunjin dengan nada suaranya yang mulai terdengar serak.

Aze hampir terlena melihat merahnya mata lelaki itu beserta hidung mancungnya yang juga ikut memerah. Terlihat jika kekasihnya itu terus saja menangis setelah ia tinggalkan tadi.

Tak kuasa melihat penampilan lelakinya yang benar-benar urakan dan tak seperti biasanya, Aze yang tadinya telah memberanikan diri menatap Hyunjin kini membuang kembali tatapannya ke arah lain.

"emang, lo kira kalo udah dijelasin gue bakal kayak dulu lagi dan bisa bertingkah biasa?" ujarnya melirih yang mana membuat rangkulan Hyunjin di pinggangnya semakin mengerat.

Bahkan, pinggangnya kini juga tanpa Hyunjin sadari telah lelaki itu remas pelan. Hatinya merasa nyeri mendengar ungkapan dari bibir kekasihnya.

"gue kecewa. Selama kita pacaran baru kali ini hati gue bener-bener sakit. Terlepas dari semua alasan yang bakal dijelasin"

"mending lo pulang, sebelum muka lo dibonyokin juga sama sasha" pinta Aze lagi sembari berusaha melepaskan kembali rangkulan lelaki itu.

Disisi lain, seakan tak perduli dan tidak mau menuruti titah gadisnya, Hyunjin justru bergerak semakin mendekati Aze dan pergelangan tangan gadis itu langsung ia cengkram lembut.

Tatapannya meluruh, berharap gadisnya itu mau menatap ke arahnya lagi, barang sedetik pun tak apa.

"—yang,, please, ikut aku. Kamu salah paham, aku bisa jelasin"

"kalo nggak gitu, selamanya kita bisa berjauhan. Emang kamu mau?"

Aze langsung mengangguk, dan dengan sekali pergerakan, cengkraman tangan Hyunjin di pergelangan tangannya telah terlepas. "iya. Itu mau gue"

Yang mana rupanya respon Aze itu justru menjadi pemicu tindakan Hyunjin selanjutnya, yang dengan tiba-tiba mengangkat Aze layaknya karung beras.

"—HYUNJIN APA APAAN SIH?!"

𝙂𝙍𝙀𝙔 [00L] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang