17

211 38 29
                                    

Malam semakin larut dan juga udara laut semakin terasa dingin, pun mau tidak mau mengharuskan dua pasang sejoli yang tadinya sibuk berjalan-jalan di pinggir pantai kini harus kembali ke resort—tempat mereka bermalam hari ini hingga esok hari.

Dengan kondisi tidak mengenakan sehabis pertemuan tanpa sengaja mereka dengan Cia dan Niana, ditambah lagi dengan kematian keong milik Sasha, baik Jaemin maupun Hyunjin pun dengan inisiatifnya segera merangkul kekasih mereka.

Jaemin tidak tega membiarkan gadisnya terus bersedih meratapi kematian keong cantiknya, sedangkan Hyunjin juga tidak tega melihat Aze yang secara tiba-tiba kembali lunglai tubuhnya sehabis pertemuan dengan dua antek setan tadi.

Sesampainya mereka di resort, kedua lelaki itu dengan segera membawa gadis mereka untuk di dudukkan di atas sofa ruang tengah, yang disekeliling mereka rupanya masih ada Jeno, Seungmin, Eric dan Sunwoo yang masih terjaga matanya.

Melihat keadaan sehabis berjalan malam berakhir tidak baik, Jeno langsung melirik Seungmin dan segera menatap kembali dua pasang sejoli yang baru saja mendudukkan gadis mereka di ruang yang sama.

"Sasha sama Aze kenapa?"

"biasa, ada sesuatu" sahut Jaemin cepat sembari berlalu menuju dapur, ia merasa sangat haus hanya karena emosinya tadi sempat dipermainkan.

Disisi lain, meninggalkan jawaban yang merujuk ke pertanyaan lagi di keempat kepala lainnya, kini arah pandang Jeno kembali mengarah ke Hyunjin yang sejak tadi terdiam sembari mengusap pelan kepala gadisnya yang kini telah lelaki itu pindahkan ke atas pangkuannya.

"mereka kerasukan ya?"

Hyunjin mendongak sebentar, lalu menggeleng pelan. "tadi kita ketemu Cia sama Niana"

"terus, diapain sama mereka?"

"besok aja jelasinnya, tiba-tiba gue capek ngomong"

"serius, Jin"

"iya, gua serius"

"—tadi, Sasha sama Aze beli keong, terus nggak tau dateng darimana, tiba-tiba ada antek setan narik tangan gue, yang ujungnya ngebikin keong Sasha jatuh keinjek si Cia"

Mendengar penuturan Jaemin yang baru saja kembali lagi ke ruang tengah, pun tentu saja berhasil menarik kepala Jeno untuk mengarah ke temannya itu lagi, ia meminta penjelasan lebih lanjut.

"then? Kenapa si Aze yang keliatan paling gede kena dampaknya?" ujarnya sambil memandang Aze yang benar-benar terkulai lemas di atas sofa, berbanding terbalik dengan kondisinya sebelum keluar dari resort tadi yang terlihat lebih pecicilan.

"dia ngamuk mau jambak Cia, juga mungkin efek angin malam, ngebikin badannya menggigil terus malah lemes kayak sekarang"

"terus, kenapa lo ikut-ikutan lemes gitu?" sahut Eric yang ditujukan ke arah Hyunjin yang baru saja menyahuti abangnya.

Sorot mata Hyunjin mendadak tajam tepat sesaat temannya itu bertanya.

Entahlah, sekelebat bayangan mengerikan terlihat muncul dari balik tubuh Sunwoo yang posisinya berada tepat di samping Eric.

Merasa dadanya sedikit terasa sesak, Hyunjin pun menghela nafasnya perlahan dan segera mendongakkan kepalanya ke arah langit-langit ruangan itu.

Disaat kepalanya telah bersandar di atas sandaran sofa, dengan sendirinya ia menggerakkan tangannya yang digunakan untuk mengusap kepala Aze tadi menjadi tergerak ke arah rambut lebatnya sendiri untuk ia usak kasar.

Dengan sedikit jambakan di ujung rambutnya, Hyunjin menegakkan kembali kepalanya ke arah Sunwoo.

"lu bawa apaan nu? Kenapa dada gue kerasa makin sesak pas masuk sini?"

𝙂𝙍𝙀𝙔 [00L] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang