15

216 38 44
                                    

Suasana di pinggir pantai siang ini kian terasa panas namun sedikit bercampur dengan udara sejuk, yang mana secara perlahan angin laut pun sejak tadi terus berhembus pelan mengarah ke sekumpulan remaja yang kini tengah asik bersenda gurau sembari menyantap makan siang bersama.

Tadinya, sebelum mereka semua berkumpul lagi di restoran pinggir pantai, mereka semua berkeinginan untuk terus melanjutkan permainan yang sempat terhenti dikarenakan para lelaki telah usai bermain bola.

Hingga sampai saat dimana 'tim kalem' kembali kalah dalam semua permainan, mau tak mau mereka harus benar-benar mengeluarkan uang untuk membayar kekalahan yang mereka rasakan.

Di tengah teriknya matahari, sekumpulan remaja itu kini tengah duduk melingkar di sebuah gazebo besar yang letaknya bertepatan di area rindangnya pepohon kelapa, yang atap gazebo nya sendiri terbuat dari daun kelapa, sehingga menambah kesan sejuk disekitar mereka.

Disaat mereka tengah sibuk menyantap berbagai makanan yang telah dipesan dan diantar, tanpa diduga rupanya obrolan para ciwi mengenai tingkah menjengkelkan junior mereka terhadap kaum cowo di kelompok mereka ini kini mulai diungkit lagi, dan yang mengungkit hal itu tentu saja Cheri dan Aze yang selalu menggebu akan adanya topik untuk mereka gibahi.

"ric, kayanya fans lu banyak juga ya" ujar Cheri mengawali pergibahan mereka, sembari menyesap kepiting besar di tangannya.

Aze yang mendapat sirine akan adanya sesuatu hal yang ingin ia bahas, pun refleks menganggukkan kepalanya heboh.

"iyepp. Mungkin fans hyunjin sedikit kalah dibanding keagresifan fans lu" timbal Aze sembari melirik ke arah sang pacar—yang langsung tersedak mendengar pengakuan gadisnya.

Eric sebagai pihak yang secara tidak langsung terpojokkan pun langsung meletakkan kerang hijau yang siap ia buka tadi ke dalam piringnya.

Raut mukanya sedikit terkejut, pertanda jika lelaki itu tidak mengetahui jika dirinya juga masuk ke jajaran laki-laki yang diincar para siswi sekolah.

"maksud kalian apaan?"

Disaat yang sama, ada sesosok lainnya yang kini tengah memberengut kesal namun berusaha terlihat biasa saja.

Yang sayangnya, disaat dunia pergibahan telah dimulai, entah kenapa tingkat kepekaan Aze langsung melonjak naik. Yang menyebabkan gadis itu langsung menatap Anna yang terus saja berusaha untuk terlihat biasa namun aslinya raut gadis itu seperti ingin mengamuk.

"—nohh tanya ke anna, udah berapa kali hp lo tadi bunyi nggak berenti"

"hyunjin juga. Cuma gue diemin, lagi males tanggepin toxic" lanjutnya lagi, dan untuk kedua kalinya Hyunjin kembali tersendak.

Refleks, Aze segera meraih air mineral yang telah ia tuangkan ke dalam gelasnya untuk ia berikan kepada Hyunjin.

Lelaki itu tentu saja menerima pemberian gadisnya, dan langsung menandaskan air itu dalam sekali teguk.

Seusai merasa tenggorokannya biasa saja. Hyunjin beringsut lebih dekat ke arah Aze dan segera mengambil ponselnya di saku celana gadis itu.

Namun sayang, tindakan Hyunjin terlalu cepat dibaca oleh Aze, dan dengan gerakan cepat tangan besar lelaki itu langsung ia tahan disaat telah siap masuk ke dalam saku celananya.

Hyunjin yang paham jika saat ini ia tidak boleh terlihat agresif dikarenakan ingin tahu mengenai siapa saja yang mengganggunya, pun langsung meraih tangan gadisnya yang tadi menahan tangannya untuk ia genggam erat sembari diusap pelan punggung tangannya.

Bibirnya sedikit ia jilat dan ia kulum ke dalam selama beberapa detik, dan kemudian keduanya pun bertatapan penuh.

"ada berapa yang chat masuk?"

𝙂𝙍𝙀𝙔 [00L] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang