Happy reading buat yang selalu nungguin Wanita Api, seperti biasa bacanya pelan-pelan aja ges biar kerasa panjang... janlup vommentnya & tandai typo-typo yaa.. aku sedikit revisi dari bab 5-6, silakan baca ulang karena ada bbrapa adegan yang beda
_____________
"CLARISSA"
Clarissa tersentak dari lamunannya tat kala sesorang memanggil namanya begitu lantang. Tanpa permisi memori tiga minggu lalu masuk begitu saja dalam pikirannya. Ingatan dimana ia tak sengaja mabuk dan kehilangan target incarannya. Clarissa menolehkan kepala ke kanan dan mendapati Bella---sahabat Clarissa duduk disampingnya setelah berteriak tepat di telinga bahkan sampai saat ini telinganya masih terasa berdengung.
"Astaga gue belum budek, kenapa lo teriak-teriak? Sakit tau kuping gue"
"Gue gak bakal teriak-teriak kalau lo gak kebanyakan ngelamun. Kasurupan setan London baru nyaho siah, Riss"
"Jangan ngaco, setan takut duluan kalau liat gue"
"Iya ya, lo kan biangnya setan" lalu tiba-tiba keduanya tertawa bersama. "Ditambah rambut lo ya begini nih" Bella menyentuh rambut panjang Clarissa yang masih berwarna merah. "Mirip banget ibunya setan" dan tawa Bella kembali terdengar bahkan lebih kencang dari sebelumnya.
"Sialan, lo. Kalau bukan temen udah gue gantung di Bridge Tower"
"Lagian kenapa lo belum ganti warna rambut sih?"
"Males, gue masih suka warna rambut ini" Clarissa menampilkan wajah berpikirnya "Hmm ntar deh kalau mau masuk kerja baru ganti"
"Terserah lo, yang penting sekarang lo harus belanja ke supermarket karena kulkas kita udah kosong"
"Kenapa harus gue?"
"Gue udah nyuci peralatan masak dan piring bekas kita makan. Qi? dia udah masak untuk kita makan siang. Gak mungkinkan gue nyuruh dia belanja?"
"Oke, gue yang belanja ke supermarket. Lo siapin aja catatan barang yang harus gue beli"
"Good girl, gue siapin dulu. Eh btw Riss, gue seneng Qi tinggal bareng kita. Ada yang ngegantiin tugas gue buat masak dan harus gue akuin dia jago banget masaknya. Buktinya tadi Qi cuma masak soupcream doang tapi soupcreamnya enak banget masa? Gue ampe nambah tiga kali, mulai bulan depan timbangangan gue kayaknya geser ke kanan terus nih"
"Iya, gue juga nambah dua kali"
"Tenggorokan gue jadi sempit ngerasain nikmat yang gila banget gitu, kayanya gue bakal kecanduan rasanya deh bukan meninggoy lagi" ucap Bella dengan intonasi layaknya selebgram yang sedang mempromosikan makanan yang di endorsenya namun fokus Clarissa bukan hal itu, melainkan pada kata keempat, keenam dan tiga kata terakhir yang diucapkan Bella.
Sempit.
Nikmat.
Kecanduan.
Kau sempit dan nikmat. Aku akan kecanduan rasamu. Ingatan tiga minggu lalu itu muncul kembali, sontak hal itu membuat tubuh Clarissa bergedik dengan sendiri ketika kalimat itu melintas kuat di kepalanya. Benar-benar mengingatkan pada malam itu.
"Kenapa lo?"
"Jijik gue dengernya. Udah sana lo catet dulu barang apa aja yang harus gue beli"
"Lo ngusir gue? Yaudah bye, ibunya setan" Bella berlalu begitu saja meninggalkan Clarissa.
Tigapuluh menit kemudian...
Dengan sebuah catatan yang ada di tangan kirinya, Clarissa mengelilingi supermarket yang berada tak jauh dari apartementnya. Memandang takjub pada troli belanjaannya yang kini sudah penuh oleh makanan ringan dan beberapa sayur serta daging pesanan Bella. Clarissa mengulurkan tangan memijat betisnya yang terasa pegal setelah berkeliling lebih dari satu jam untuk menemukan barang-barang yang harus di belinya dan hal itu disebabkan karena ini pertama kalinya Clarissa berbelanja ke supermarket setelah tiga hari tiba di London.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Masked Girl (On Going)
ЧиклитCerita ke-3 ONLY FOR ADULT 21+++ __________ Clarissa Meida Schagerl seorang wanita berusia 23 tahun yang mempunyai keahlian khusus mencuri yang luar biasa sehingga orang-orang disekitarnya menjuluki dengan sebutan lady prometheous. Keahliannya juga...