MBMG 13

3.9K 73 4
                                    

Happy reading semua, seperti biasa bacanya pelan-pelan aja ges biar kerasa panjang... janlup vommentnya & tandai typo-typo yaa.

_____________

Clarissa menghembuskan nafas kasar, menggulingkan tubuhnya di kasur. Meremas kuat rambutnya, sebelum ia simpan sebagai bantalan kepala. Selain akhir-akhir ini pekerjaannya menumpuk, masalah Michael dan teka-tekinya juga menganggu pikirannya. Sudah enam hari berlalu namun Clarissa belum menemukan orang terakhir yang Michael maksud, andai saja Michael tidak berniat menyerangnya terlebih dahulu, pasti Clarissa sudah mendapatkan nama dari orang terakhir yang ia cari.

Sial. Gue harus cepet menyelesain semuanya sebelum gue balik ke Indonesia atau semuanya bisa bertambah kacau.

Clarissa bangkit dari tidur saat merasakan ponselnya bergetar, satu pesan masuk dari jazmin yang mengingatkan tentang double date mereka hari ini. Jemarinya bergerak keluar dari aplikasi pesan menuju panggilan telepon lalu mengutak-atik sebentar untuk menelpon seseorang dan menit berikutnya sambungan telepon itu terjawab.

"Hallo, gue bisa ketemu sama lo?"

"Bisa. Mau ketemu dimana?"

"Apartemen gue aja gimana?"

"Boleh. Setengah jam lagi gue sampai sana"

"Oke, gue tunggu"

Tut. Sambungan telepon itu terputus bersamaan dengan Clarissa yang kembali merebahkan tubuhnya di kasur.

Tigapuluh menit kemudian...

Clarissa sudah siap dengan baju rumahan ketika bel apartemennya berbunyi beberapa kali dengan kencang. Ia melangkah menuju pintu, membukanya lebar, menemukan orang yang ia tunggu tengah berdiri membawa makanan di tangan kiri.

"Sabar. Gue perlu jalan buat buka pintunya"

Kemudian Clarissa mempersilakannya masuk, menggiring tamunya ke ruang tv tapi ia terus meneruskan berjalan menuju dapur, beberapa saat kemudian Clarissa bergabung duduk di ruang tv, meletakan piring dan gelas yang ia simpan di tangan kanan.

"Yang lain kemana? Sepi bener nih apartemen kek kuburan nenek gayung"

"Dan lo kakek gayungnya, kapan nyusul sih kasihan neneknya ditinggal sendirian""

"Sialan lo. Lo do'ain gue cepet mati?"

"Gue gak pernah do'ain lo kaya gitu"

Orang tersebut hanya mengangguk menanggapi ucapan Clarissa. "Terus Bella sama Qi pada kemana?"

"Hmm Bella lagi keluar, ada urusan katanya. Kalau Qi, ini weekend. Restoran pasti penuh sama pengunjung"

"Lalu kenapa lo mau ketemu gue? Ntar juga kita ketemu mau double datekan?"

"Lo belum dapet bukti lagi?" Mengabaikan pertanyaan itu, Clarissa malah bertanya tentang apa yang ia pikirkan beberapa hari terakhir, Clarissa juga sengaja untuk bertemu di apartemennya karena ia rasa tempat inilah yang paling aman untuk membicarakan beban pikirannya dan pertanyaannyapun mendapat gelengan

"Clue atau apapun?"

"Belum, gue sama anak-anak masih nyari"

Clarissa menghembuskan nafas kasarnya dengan kuat. Frustasi? Tentu saja. Sampai saat ini ia belum menemnukan titik terang apapun mengenai targetnya. Biasanya setelah ia mendapat petunjuk, dua atau tiga hari kemudian Clarissa mendapat petunjuk lain untuk target selanjutnya tapi sekarang? Sudah enam hari berlalu ia belum mendapatkan apapun.

My Beautiful Masked Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang