MBMG 1

12K 178 17
                                    

Happy reading semuanyaaaaaa
--------------------

Clarissa menurunkan kakinya dari Taxi, kaki jenjangnya melangkah penuh percaya diri masuk ke salah satu supermarket tebesar di kota. Tubuhnya yang langsing terlihat melengang bak model dunia di red carpet ditambah rambut merah menyalanya bergerak mengikuti angin musim gugur yang mulai terasa kencang. Celana jeans dan bajunya berleher v-neck terlihat sangat
cocok membalut tubuhnya, jangan lupakan bibir yang ia poles dengan warna yang senada dengan rambutnya menambah kesan sexy.

Langkahnya terhenti, tak jauh dari tempatnya berdiri pandangannya menangkap seorang wanita paruh baya tengah di tarik-tarik paksa oleh seorang pria dewasa, si wanita mencoba berpikir positif bahwa pria yang sedang melakukan adegan tarik-menarik itu adalah keluarganya tapi pikiran positif itu meredup tat kala si pria terlihat terus memaksa menarik si wanita paru
baya tersebut, detik selanjutnya si wanita menangkap gerakan bibir dari si wanita paruh baya yang meminta tolong.

Clarissa menguatkan hati, menguatkan niat agar tidak berlari ke arah sana dan membantu si wanita paruh baya yang kemungkinan besar adalah calon korban penculikan, lihat saja wajah dan semua benda yang menempel di tubuhnya terlihat sangat berkelas mengeluarkan aura-aura orang kaya dan sangat cocok di jadikan korban penculikan.

Niat menguatkan hati untuk tidak
menolong dan mengabaikan apa yang sedang ia perhatikan sejak tadi sirna begitu saja ketika kakinya membawa ke arah mereka bukan masuk ke dalam supermarket yang hanya tersisa beberapa meter saja.

Clarissa merutuki dirinya sendiri kenapa hatinya cepat tersentuh jika melihat orang lain dalam kesusashan, jiwa-jiwa kepahlawaannya seketika meninggi ingin membantu. Tanpa kata si wanita langsung mengayunkan clutch yang ia pegang ke kepala si pria sehingga si pria melepaskan cekalan tangannya dari si wanita paruh baya. Clarissa menarik si wanita paruh baya itu ke belakangnya.

"Anda tidak apa-apa nyonya?" Tanya Clasrissa penuh nada khawatir, si wanita paruh baya itu hanya menggelang.

"Syukurlah kalau begitu. Anda tenang saja saya akan membantu anda dari pria ini"

Clarissa mengucapkannya dengan nada penuh keyakinan yang kali ini mendapat anggukan kepala dari si wanita paruh baya. Clarissa memutar tubuhnya, menatap tajam pria yang ada di hadapannya.

"Hei tuan, apa anda tidak malu melakukan hal itu kepada wanita yang lebih tua dari anda?"

"Melakukan hal apa?"

Bugh, Clarissa kembali melayangkan clutchnya di kepala si pria.

"Jangan berpura-pura bodoh atau anda memang terlalu bodoh untuk memahami ucapan saya. Lagian orang pintar mana yang akan menculik korbannya di siang bolong begini dan tempat ini juga ramai di kelilingi banyak orang dan CCTV. Apa anda begitu pintar tidak memikirkan itu semua?"

"Menculik? Siapa yang mau menculik?"

Bugh.. Bugh masih menggunakan clutchnya Clarissa kembali melayangkan beberapa pukulan pada si pria.

"Bodoh idiot. Sudah kubilang jangan berpura-pura bodoh atau kau akan merasakan pukulanku lagi?"

"Pertama, siapa kau beraninya datang-datang langsung memukulku? Kedua, aku bukan penculik, ketiga jaga ucapanmu wanita api karena detik ini juga aku bisa melenyapkanmu"

"SIAPA YANG ANDA PANGGIL WANITA API?"

"Kau. Memang disini ada wanita lain? Wanita yang tiba-tiba datang dengan bar-bar memiliki rambut merah, bibir merah memangnya kau habis memakan darah bayi sampai bibirmu kau poles seperti itu?"

Bugh... Bugh... Bugh Clarissa kembali melayangkan beberapa pukulan pada si pria, bedanya pukulan sekarang lebih kuat daripada pukulan yang tadi karena menggunakan tangannya langsung.

My Beautiful Masked Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang