MBMG 6

3K 86 12
                                    

Happy reading semua, seperti biasa bacanya pelan-pelan aja ges biar kerasa panjang... janlup vommentnya & tandai typo-typo yaa

_____________

"Matamu sangat indah, lady"

Lagi dan lagi hanya kata itu yang pria itu katakan sejak empat hari lalu saat melihat kembali video rekaman CCTV yang ia ambil dari markas besarnya, menanyangkan pergerakan seorang wanita yang begitu lihai melawan orang-orangnya menggunakan pistol. Semua gerakan yang dilakukan si wanita terlihat sangat ahli dan tentunya terasa seperti adegan slowmotion di mata si pria.

Si pria terus memperhatikan dengan seksama setiap gerakan yang si wanita lakukan, termasuk saat si wanita itu berhasil menyelinap masuk--- ralat si pria memang membiarkan si wanita dan temannya itu lolos sehinga sampai ke ruang eksekusi dimana Christian beserta anak buahnya tengah melakukan tugas untuk Jaffar-si pengkhianat kelompoknya tapi si pria melihat si wanita tak melakukan aksi penyelamatan terhadap Jaffar, si wanita hanya menonton sampai nyawa Jaffar terlepas dari tubuhnya. Setelah itu, keluar meninggalkan markasnya begitu saja.

Si pria juga bisa melihat dari sorot mata si wanita saat memperhatikan Jaffar, mata si wanita terlihat penuh amarah serta rasa dendam dan ada setitik binar bahagia yang matanya tangkap saat Jaffar melepaskan nyawanya. Menambah keyakinan si pria kalau memang tujuan si wanita datang bukan menjadi malaikat penyelamat melainkan menjadi saksi lain atas lepasnya nyawa Jaffar dari tubuhnya dan hal itu memastikan keyakinanya bahwa wanita itu bukan ada di pihak musuh.

Sedikit menyungingkan sudut bibirnya si pria mengelus wajah wanita itu dari video yang ia pause dan zoom, walaupun wajahnya tertutup topeng si pria yakin dibaliknya tersemat wajah cantik yang mempesona bagi setiap pria yang melihatnya termasuk dirinya sendiri.

Semoga kita bisa cepat bertemu, aku ingin melihat langsung keindahan matamu lady.

"Tuan?"

Si pria tersentak, menaikkan pandang melihat seseorang yang tengah berdiri di hadapannya.

"Chris? Sejak kapan kau berdiri disana?"

"Sejak anda memandang tak berkedip pada layar macbook, saya sudah beberapa kali memanggil anda tapi sepertnya anda sedang berkonsentrasi penuh. Apa terjadi sesuatu tuan?"

"Tidak ada. Aku hanya memeriksa beberapa berkas. Ada apa?"

"Nenek anda menelepon saya" Christian memberikan ponselnya yang sambungan teleponnya masih terhubung lalu si pria mendekatkan ponsel itu pada telingganya.

"DIMITRI XAIELLO LAMBRUGH"

Astaga kenapa neneknya berteriak seperti ini? Untung saja Dimitri sudah kebal mendengar teriakan neneknya---Batin Dimitri.

"Ya nenek, ini aku"

"Tega sekali kau menyuruh wanita tua ini menunggu terlalu lama di mansionmu. Pulang"

Tut. Dan sambungan telepon itu terputus begitu saja

"Chris, kita pulang sekarang"

Christian mengangguk patuh menanggapi ucapan tuannya, setelah itu ia pamit.

Selepas Christian pergi, Dimitri terpaksa menutup macbook sekaligus video rekaman CCTV yang sejak tadi ditonton kemudian bangkit dari kursi dan berjalan keluar menuju mobilnya yang sudah terparkir di lobi. Dimitri melajukan mobil dengan kecepatan penuh untuk membelah jalanan hingga kurang dari lima belas menit ia sudah sampai di mansion.

Dimitri turun dari mobil, sambil berjalan ia menaikan tangan kirinya melihat jam yang saat ini menunjukan pukul 01.15 lalu Dimitri mengayunkan kaki masuk lebih jauh menuju kamar namun langkahnya terhenti saat Stevi-neneknya tiba-tiba memanggil.

My Beautiful Masked Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang