Happy reading, seperti biasa bacanya pelan-pelan aja ges biar kerasa panjang...
---------------------------
Dimitri menggeliat bangun saat alarm di ponselnya berdering dengan nyaring. Ia merentangkan tangan dan kakinya lalu membuat gerakan melemaskan otot-otot yang terasa kaku setelah bangun tidur. Kemudian, tangannya terjulur menggapai ponsel yang ada di nakas guna mematikan sumber kebisingan di kamarnya. Ia duduk, menyandarkan punggungnya pada headboard. Dimitri mengedarkan pandangan, semalam selepas nenek dan kakeknya kembali ke Belanda, ia memutuskan untuk tidur di mansion, rasanya sudah lama ia tidak tidur di kamarnya sendiri.
Dimitri menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, berjalan menuju kamar mandi—membasuh wajah dan menyikat gigi. Masih bertelanjang dada Dimitri keluar dari kamar menuju ruang gym yang terletak di lantai dua mansion. Sampai disana ia melakukan pemanasan sebelum menaiki treadmill.
"Tuan"
Dimitri memelankan laju treadmill lalu menoleh, ia melihat Joanna---kepala pelayan mansion berdiri di bingkai pintu dengan orange jus dan handuk di tangannya.
"Saya membawakan minum untuk anda, tuan"
Dimitri mengangguk, jemarinya bergerak merubah mode treadmill dari berjalan biasa menjadi lari. Selesai dengan treadmill, ia berganti dengan smith machine yang akan memperkuat bahu, otot trisep dan traps. Terakhir ia berpindah pada lat pull down rowing yang akan memperkokoh otot punggungnya. Beberapa menit berlalu, Dimitri rasa sudah cukup untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
Dimitri berjalan menuju meja dimana handuk dan minuman sudah disediakan oleh Joanna. Mengambil handuk, menyeka keringat yang membasahi tubuh. Kemudian, mengambil orange jus meminum langsung dari botolnya hingga menyisakan setengah.
Selesai berolahraga dan membersihkan diri, kini Dimitri sudah rapih dengan pakaian santai yang membalut tubuhnya. Dimitri menuruni tangga, berjalan menuju ruang makan. Dari jauh ia bisa melihat sebagian pelayan mansionnya sudah memenuhi ruangan tersebut. Sampai disana seketika ia mengeryitkan kening. Menatap heran pada meja makan yang sudah dipenuhi oleh berbagai jenis menu sarapan, mulai dari croissant, groning koek---roti jahe khas asal neneknya tinggal hingga feijoada—sup kental asal Brasil yang dibuat dengan kacang hitam dan campuran daging, bahkan ada beberapa makanan yang hanya dikonsumsi untuk makan malam.
"Ada apa ini?" Dimitri mendudukan dirinya di kursi. "Siapa yang sedang berulang tahun?"
Joanna, si kepala pelayan berinsiatif menjawab karena pelayan lain hanya diam dan menundukan kepala. "Tidak ada, tuan. Kami-"
"Lalu apa ini semua?" Dimitri memotong ucapan Joanna. "Apa kalian semua pikir aku bisa menghabiskan semua makanan ini? Apa kalian semua sudah hilang ingatan, sehingga lupa tentang peraturanku saat makan di meja makan?"
"Maaf, tuan. Kami semua hanya ingin menyambut kedatangan anda kembali ke mansion"
"Jangan berlebihan, aku hanya pergi beberapa minggu. Aku tidak mau melihat hal seperti ini lagi. Sekarang bubar, lanjutkan pekerjaan kalian semua"
"Sekali lagi kami minta maaf, tuan. Kami permisi"
Setelah ruang makan hanya terisi oleh dirinya saja, Dimitri memulai sarapannya. Ia hanya mengambil beberapa lembar roti lalu mengolesnya dengan selai cokelat. Perlahan Dimitri memotong roti dan memasukannya kedalam mulut. Kepalanya menggeleng menatap semua makanan yang ada di meja, tak habis pikir dengan semua ini? Dimitri sudah memberi tahu semua pelayan, ia tak suka jika sedang makan terlalu banyak orang, ia merasa menjadi narapidana yang saat makan saja harus selalu diawasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Masked Girl (On Going)
ChickLitCerita ke-3 ONLY FOR ADULT 21+++ __________ Clarissa Meida Schagerl seorang wanita berusia 23 tahun yang mempunyai keahlian khusus mencuri yang luar biasa sehingga orang-orang disekitarnya menjuluki dengan sebutan lady prometheous. Keahliannya juga...