Happy reading semua, seperti biasa bacanya pelan-pelan aja ges biar kerasa panjang... janlup vommentnya & tandai typo-typo yaa.
_____________
Dor.
Dor.
Dor.
Suara desing peluru yang saling bersautan terdengar mengalun mengisi susana langit sore hari ini. Dimitri melipat tangan di dada dengan tubuh yang menyenderkan pada dinding, pandangannya lurus menatap gedung yang berjarak 200m, disana sumber kebisingan terjadi.
"Chris" Panggil Dimitri. Chris yang sedang memainkan ponselnyapun datang mendekat. "Kau sudah pastikan tidak ada satupun orang kita yang berada di area gedung?"
"Ya, tuan. Sesuai perintah anda. Semua orang kita, sudah saya amankan dari area gedung"
Perang saudara, mungkin dua kata itu yang menggambarkan suasana saat ini. Saling merasa berhak dan memiliki atas The Hope Diamond Blue, perhiasaan turun-temurun dari keluarga Willard yang saat ini dipegang oleh Sarah Willard yang beberapa bulan lalu meninggal dunia.
Sebelum Sarah meninggal, ia sudah mewariskan perhiasan senilai lebih dari US$250 juta kepada anak keduanya Maurvin, namun sayangnya Maureen selaku anak pertama dari keluarga Willard merasa lebih berhak atas perhiasan itu dan Maurio, sebagai anak terakhir menuntut perhiasan itu menjadi miliknya karena selama ini, ialah anak kesayangan Sarah Willard dan tentu saja Dimitri berada di pihak Maurvin. Perebutan itu semakin tak terkendali saat Maurvin berencana akan mengumumkan kepemilikan dan menunjukan The Hope Diamond Blue pada hal layak umum di acara lelang amalnya malam ini.
"Tuan, kenapa kita masih disini? Bukankah The Hope Diamond Blue sudah berhasil kita amankan?"
"Kau akan tahu nanti untuk apa kita masih disini"
Dimitri melihat jam yang ada di tangan kirinya, ia akan menuggu sebentar lagi. Desing peluru yang saling bersautan itu semakin terdengar nyaring, sepertinya pertempuran dua kelompok suruhan Maurio dan Maureen bertambah sengit tanpa tahu benda yang mereka rebutkan sudah tidak ada di gedung itu.
Sepuluh menit berlalu, apa yang Dimitri tunggu tak kunjung datang akhirnya ia memutuskan untuk pergi namun baru beberapa langkah berjalan tiba-tiba seseorang mencengkram bahunya dengan kasar dan tentu hal itu membuat Dimitri menghentikan laju kakinya.
Dimitri memutar tubuh, ia tersenyum melihat seorang wanita dengan pakaian serba hitam, wajahnya di tutup topeng sedang menatapnya dengan tatapan permusuhan dan si wanita tidak datang sendiri, melainkan bersama dua pria di belakangnya
"Kau terlalu lamban, Lady. Aku sudah menunggumu disini hampir tigapuluh menit"
"Berikan berlian itu padaku. Kau tidak berhak membawanya"
"Lalu kau pikir kau lebih berhak membawanya?"
"Tentu saja kami berhak membawanya"
"Oh ya?" ucap Dimitri dengan nada meraggukannya. "Jika kau merasa berhak, ambil saja dariku sendiri"
"Banyak omong" salah satu pria yang datang bersama Lady tiba-tiba menyerangnya namun pria tersebut terlambat karena Chris terlebih dahulu mengalangi dan menghajar si pria dan sisa satu pria yang datang bergerak membantu temannya yang terlihat kewalahan melawan Chris.
Untuk seperkian detik Dimitri melihat Lady masih memperhatikan temannya yang tengah bertarung, ia memanfaatkan keadaan itu untuk mencuri satu ciuman di bibirnya.
"Kenapa kau mencium bibirku. Kau-"
Dimitri memotong ucapan si wanita dengan mendorong tubuh Lady menghimpit pada dinding. Kemudian, Dimitri mengunci tubuh mungil di hadapannya dengan lengan dan kakinya hingga kini tubuh keduanya menempel satu sama lain. Lady merasakan kuncian Dimitri di tubuhnya benar-benar kuat, ia tak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Masked Girl (On Going)
Literatura KobiecaCerita ke-3 ONLY FOR ADULT 21+++ __________ Clarissa Meida Schagerl seorang wanita berusia 23 tahun yang mempunyai keahlian khusus mencuri yang luar biasa sehingga orang-orang disekitarnya menjuluki dengan sebutan lady prometheous. Keahliannya juga...