Happy reading... bacanya pelan-pelan gaes biar kerasa panjang.
------------------------------
Pagi datang mengganti malam yang berlalu dalam peraduannya. Sinar matahari masuk, menyelinap ke dalam kamar melalui celah jendela memberi kehangatan tersendiri dalam kamar tersebut. Semalam, entah karena tubuhnya yang lelah atau memang kasurnya yang ternyata terasa benar-benar empuk Clarissa bisa tidur dengan nyenyak.
Ugh, rasanya ia ingin membawa kasur itu pulang bersamanya nanti.
Bangun dari lelapnya tidur yang langsung Clarisssa cek adalah kelengkapan pakaian di tubuhnya, ia tidak menginginkan terjadi sesuatu saat tidur lalu paginya ia menemukan tubuhnya naked. Nyatanya, ia bersyukur pakaiannya masih melekat lengkap dan tubuhnya tidak merasa ada yang salah.
"Buang pikiran kecilmu itu. Aku tidak akan melakukan apapun kalau kedua pihak tidak menginginkannya. Jika itu yang ingin kau tahu tentang semalam"
Clarissa menaikkan pandang, melihat pria dihadapannya. Sepertinya pria itu sudah mandi terlihat dari stelan santainya yang rapih.
"Aku hanya mengeceknya. Apa itu salah?"
Si pria enggan menjawab, ia lalu melanjutkan langkah menuju tv dan menyalakannya. Melihat hal itu Clarissa sontak bangkit dari kasur, menyusul pria itu.
"Aku mau minta kamar lain" ucap Clarissa setelah duduk bergabung dengan Dimitri .
"Tidak bisa"
"Kenapa? Apa kau akan mendadak miskin jika memesankan lagi satu kamar untukku?"
"Aku tidak akan menjadi miskin meskipun itu dalam hayalanmu. Kalau kau tidak mau satu kamar denganku, silakan kau memesan kamar lain dengan uangmu sendiri atau kembali berbagi kamar dengan Stella saja"
Clarissa mendengkus kesal, membayar sewa hotel dari uang pribadi saat perjalanan bisnis kantor tidak ada di list pengeluarannya. Berbagi kamar dengan Stella? Astaga, ia belum siap bertemu dengan wanita itu eh lebih tepatnya ia belum ada uang jika diminta untuk membelikan skincare baru untuknya tapi...
Sebentar...
Sebentar...
SEBENTAR...
Kalimat yang diucapkan si Hulk KW-12 itu terdengar tidak asing di kepala Clarissa. Ia memejamkan mata, berusaha mengingat kalimat tersebut. Apa ia pernah mengucapkan kalimat itu? Tapi dimana ia mengucapkannya? Dan sejurus kemudian Clarissa ingin mengangakan mulutnya dengan lebar serta menepuk keningnya dengan kuat tat kala ingatan tentang kalimat itu sudah ia dapatkan. Clarissa ingat ia sempat mengatakan ucapan itu pada Stella kemarin.
Oh shit, apa karma datang secepat ini?
"Memangnya kenapa kau tidak ingin satu kamar denganku?"
Astaga, ini Hulk KW-12 pakai nanya kenapa lagi, pura-pura bego apa gimana? Tentu kalimat itu hanya sampai di tenggorokan Clarissa. "Aku-"
"Seharusnya kau tidak punya alasan untuk menolak. Karena kau tahu tujuanku mengajakmu dalam satu kamarkan?"
Ucapan itu memang masuk secara halus dalam gendang telingga Clarissa, namun dalam hati kalimatnya itu terdengar ancaman.
"Hmm baiklah, aku akan satu kamar denganmu" ucap Clarissa dengan pasrah. Kemudian, ia membaringkan tubuhnya di sofa, kembali memejamkan matanya.
"Kau tidur lagi? Tidak mandi? Kau itu wanita, kenapa jorok sekali"
"Aku tidak tidur lagi. Aku hanya terpejam, mengumpulkan niat untuk pergi ke kamar mandi. Lagipula kita akan bertemu klien nanti jam 1, jadi aku masih ada waktu untuk bermalas-malasan setelah kemarin kerja"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Masked Girl (On Going)
Chick-LitCerita ke-3 ONLY FOR ADULT 21+++ __________ Clarissa Meida Schagerl seorang wanita berusia 23 tahun yang mempunyai keahlian khusus mencuri yang luar biasa sehingga orang-orang disekitarnya menjuluki dengan sebutan lady prometheous. Keahliannya juga...