MBMG 23

1.1K 52 3
                                    

Hallo apa kabar semuanya? semoga masih ada yang nungguin ya.. happy reading, seperti biasa bacanya pelan aja biar kerasa panjang hehe

-----------------------------------------------

Drrtt... drrtt...

Dering ponsel menggema, mengisi sebuah kamar. Kebisingan tersebut berhasil menghentikan ayunan kaki Clarissa menuju kamar mandi, ia memutar tubuh berjalan mendekat pada sumber suara. Clarissa duduk dipinggir kasur, meraih ponsel yang tersimpan diatas nakas, lalu membaca nama Mamanya muncul di layar ponsel.

Clarissa menahan nafasnya sebentar, sebelum mejawab panggilan telepon tersebut. Niatnya ia akan menelepon Mamanya nanti setelah mandi atau bahkan esok hari tapi saat ini Mamahnya yang menghubunginya terlebih dahulu.

"Hallo, Ma?" suara ceria Clarissa mengalun menjawab sambungan telepon.

".............."

"Aku baik. Mama apa kabar?"

Satu pertanyaan yang mengawali sambungan telepon Clarissa dengan Mamanya karena setelah itu, ia cosplay menjadi burung beo yang tak berhenti berkicau.

"...................."

"Iya. Aku akan sering-sering menelepon Mama, mengambil cuti dan secepatnya pulang ke Indonesia. Sekarang aku tutup dulu teleponnya. Bye. Love you, Ma"

Hembusan nafas lega terdengar saat Clarissa menutup sambungan telepon, selepas beberapa kali mencuri tahan nafas selama sambungan tersebut tersambung. Kini jemari Clarissa bergulir menuju ke aplikasi pesan. Mengklik nama teratas yang sudah ia sematkan tapi belum ada pesan baru yang masuk dalam obrolan chat tersebut. Detik selanjutnya, ia mencoba menelepon nomor kekasihnya beberapa kali namun nihil jangankan menjawab panggilan darinya bahkan dipercobaan terakhir nomornya menjadi tidak aktif.

Hubungan Clarissa dengan kekasihnya akhir-akhir ini memang sedang merengang karena kesibukan yang dilakukan masing-masing tapi keduanya masih menyempatkan untuk berbagi pesan singkat dan ini untuk pertama kalinya nomor Gerald tidak aktif. Sebenarnya ada apa?

Clarissa menggelengkan kepalanya cukup keras. Berusaha menghilangkan prasangka buruk terhadap kekasihnya itu. Kemudian, Clarissa menutup aplikasi tersebut, meletakan ponselnya kembali lalu bangkit melanjutkan niat mandinya yang sempat tertunda.

Beberapa saat kemudian....

Masih menggunakan bathrobe yang melilit tubuhnya, Clarissa keluar dari kamar mandi setelah menghabiskan waktu lebih dari tigapuluh menit. Bathbomb rasa strawberry yang segarpun berjalan mengiringi langkahnya menuju walk in closet.

Saat ini Clarissa sudah berdiri di depan lemari, ia maju dua langkah, merubah arah pandang dari lemari ke sebuah koper yang masih berdiri tegak disampingnya. Perlahan ia membuka koper tersebut lalu memilih pakaian tidur yang kira-kira cocok untuknya. Hembusan nafas kasar Clarissa ciptakan melihat tak ada satupun isi yang sesuai dengan harapannya.

Fyi, Clarissa sudah mengganti skincare baru milik si wanita pengharum ruangan itu, menggunakna uang yang ia pinjam dari Bella. Karena sungguh keuangannya sudah berada dibatas kronis. Dan hal itu menjadi alasan ia ataupun Stella tak menolak usulan Chris untuk makan malam namun saat ia meminta koper miliknya dikembalikan, ternyata Stella sudah membuang koper tersebut berserta isinya.

Mengingat kejadian itu rasanya Clarissa ingin terus menerus mengumpati wanita itu dan malam ini, ia terpakasa memakai koleksi lingire milik Stella---ia tak ingin tidur menggunakan pakaian kantor seperti malam sebelumnya dan ia tak mau membuang uang lagi untuk membeli pakaian tidur baru namun nyatanya zonk---ia terlalu berbaik sangka pada wanita itu.

My Beautiful Masked Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang