13 : Sedikit Terungkap

156 26 27
                                    


Akhirnya True Love-KOOKU back!!!
Aku harap masih ditunggu,,,,
Semoga segala rasa penasaran sahabat SriShin terjawab di part ini😊


❤️Happy Reading❤️



Saat pisau menoreh luka, hati mampu memaafkan namun logika selalu mendendam. Tanpa disadari kejadian di masa lalu, memberi pelajaran berarti.


Kring... kring...

Suara pintu rumah terdengar, membuat sang pemilik rumah keluar untuk melihat orang yang datang. Saat daun pintu itu ditarik, seorang pria yang telah dianggap bagian keluarga pun disapa ramah oleh Hana. Bibirnya mengukir senyuman hangat, sembari menawarkan pria itu untuk masuk.

"Manajer Chang, masuklah!" sapa ramah Hana.

"Iya, terima kasih Ajhumma." Balasnya, lalu mengisi sofa yang sendari tadi kosong.

Lima menit kemudian, Hana datang dengan mambawa nampan yang berisi secangkir teh dan kue beras buatannya. Kedua hidangan itu telah disajikan rapi di atas meja tamu.

"Aku akan panggilkan Jieun, sebelum itu nikmatilah teh melati ini!" pinta Hana, lalu meninggalkan lagi manajer Chang yang sedang menghirup bau nikmat si teh melati.

Jieun nampak kesal, karena sobekan itu memang tak bisa ia temukan di setiap buku bahkan setiap lokasi ia menaruh buku-buku miliknya. Pikirannya seakan putus asa dengan semua yang dialaminya hari ini. Walau kabar baik datang, tetap saja harapannya tidak kunjung hadir. Ketukan pintu menyadarkannya dari gerakan sigapnya mengembalikan posisi buku yang berantakan tadinya.

"Anakku, manajer Chang datang!" teriak Hana dari luar pintu yang tertutup.

"Aku akan segera menemuinya eomma," sahutnya.

Tidak terdengar Ibunya bercakap lagi, secepat mungkin tangan itu bekerja menaruh kembali buku-buku pada posisi semula. Namun ia tidak akan menyerah sampai disini, karena dirinya akan mencari tahu maksud dari halaman itu disobek atau lebih tepatnya dilenyapkan.

"Kira-kira kau nyelip dimana?" tanya Jieun dengan nada suara parau, yang kini sedang memeluk erat buku hijau itu.

Saat pandangan itu beralih ke luar kaca, nampak hujan mengawali musim panas. Deru napasnya terasa amat berat, seakan seluruh badannya menolak untuk meninggalkan posisinya saat ini. Mata itu menindas bayangan serupa dirinya karena pantulan cahaya.

"Apakah ini pilihan hidupku? Menjadi seseorang yang dikenal banyak orang namun tak mengenal siapa diriku sebenarnya." ungkapnya, membuat nada miris terdengar melengking di kedua daun telinganya.

Bersamaan dengan hal itu, ia melangkah gontai menuruni anak tangga. Matanya terpusat pada sosok pria yang kini sedang duduk dengan menikmati secangkir teh. Sesekali ia meniup air teh itu lalu menyeruputinya secara perlahan.

"Apa yang membawamu kemari?" tanya Jieun dengan tampang tanpa ekpresi.

"Apa kau sedang kesal?" Chang Wook mengajukan pertanyaan yang bahkan tak ingin di jawab oleh seorang Lee Jieun dalam situasi yang seperti saat ini. Pada akhirnya satu gelengan pasti diterima manajer Chang.

"Baiklah, aku datang kemari hanya sebentar. Tak akan menyita waktumu lebih lama, diriku ingin mengatakan kabar baik. Bahwa Jungkook-ssi akan mengabulkan permintaanmu." Katanya dengan jelas.

Seketika Jieun terdiam lama untuk mencerna setiap kata yang di dengarnya, meyakini dirinya bahwa berita baik ini bagian dari kabar yang membahagiakan. Setelah beberapa detik terdiam, bibir yang awalnya datar kini menyunggingkan senyuman lega.

TRUE LOVE (KOOKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang