10 : Kejanggalan

129 25 45
                                    


Hai good niteu,
Maafkan aku sahabat srishin, yang updatenya malam" begini.

Apakah yang akan terjadi pada Jieun kala mengetahui seperempat dari ingatannya?

Mari di baca dengan mendengarkan musik IU-through the night. Kalau tak ada bisa lagu lainnya yg ballad version okay♡

Happy Reading💖

Waktu selalu memberi kejutan, kau merasakannya selalu.
Apakah aku benar? Jika benar, mari sama-sama menikmati prosesnya.

07.00 a.m

Jieun memandangi jam dinding yang telah memposisikan diri di angka tujuh, orang yang ia tunggu tak kunjung datang. Padahal semalam ia sudah mengirimi pesan melalui line namun sampai saat ini belum mendapatkan balasan, yang ada hanya pesan anda telah dibaca. Ya, seperti itulah penampakannya. Ia mendengus kesal berkali-kali, dengan tangan yang tak henti mengetik dan menekan tanda send.

"Baiklah, aku akan menghubungimu dengan cara ini. Aku pastikan kau langsung menerima." Ujarnya, lalu menekan tombol call.

"Ada apa meneleponku?"

"Samchon, mengapa tak membalas chatku? Kacamatamu perlu diganti lensanya, aku akan membelikannya. Tapi aku hanya ingin kau ke apartemenku sekarang!"

"Aku.."
Sambungan telepon pun terputus begitu saja, Jieun merasa menang kali ini.

Ia pun bergegas menyiapkan peralatan yang akan digunakannya mempromosikan produk buatan Haneul Cosmetic Mall. Ia dengan sigap membuka laptopnya dan mencari tutorial promosi yang baik dan benar. Namun saat ia mencari dipencarian youtube, tak ada yang keluar malah tutorial memasak.

"Mengapa sesulit ini? Aku tak boleh menyerah, ini demi kebahagiaan kami bersama." Menarik kata-kata sebagai cara mendorong diri tetap maju, walau kemustahilan merajalela.

Suara kode apartement menyadarkan Jieun, sosok pria muncul dari balik pintu. Tangannya kini memegang pot yang memperlihatkan bunga mawar yang tumbuh dengan subur. Jieun yang mendapatkan hadiah menjadi sangat gembira, hanya mampu menatap keindahan bunga mawar hijau itu.

"Neomu yeppeo!" pujinya.

"Peliharalah dia, agar tetap segar!" pinta Yoongi, lalu menghempaskan pantatnya ke sofa putih itu.

Pot itu kini berada manis di meja bundar dihadapan mereka, nampak sangat manis. Jieun sesekali menyentuh kelopak bunga mawar itu dengan penuh kelembutan.

"Kau tahu, hari ini aku sangat..." ucapannya kembali dipotong.

"Samchon, aku tahu kau sangat sibuk. Bantulah aku untuk bisa menjual semua produk ini dan agar permintaanku terkabulkan. Ku mohon!" pinta Jieun dengan raut wajah memelas.

Melihat raut wajah itu, membuat Yoongi pun mengiyakan tanpa memikirkan apapun selain satu.

Aku harap senyummu tetap seceria ini. ucap Yoongi membatin.

Mendengarkan jawaban pamannya, Jieun menjadi amat kegirangan. Ia mulai mengeluarkan semua alat tulisnya, mencatat semua yang akan dikatakan pamannya. Sosok pria yang bekerja dalam bidang menulis dan telah terbiasa mempromosikan karyanya dengan pemasaran yang baik dan benar mengikuti kaidah yang sesuai.

Sesaat sedang mendengar dengan serius penjelasan pamannya, Jieun sempat bingung dengan kalimat-"Kita akan langsung membawanya ke toko-toko kosmetik di seluruh Seoul."- sukses membuatnya menjadi berdecak kagum dengan pola pikir pamannya yang seakan telah terbiasa menangani permasalahan seperti ini.

TRUE LOVE (KOOKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang