16 : Hembusan Napas

61 9 2
                                    

Hallo sahabat SriShin
Aku berdoa kalian selalu dalam keadaan sehat walafiat
Aku mau kasih tahu kalian semua kalau aku lagi bucin banget sama Jimin BTS🐣♡
Borahae Armydeul💜

Happy Reading

Napas akan utuh ketika sosok yang dirindukan dekat dengan kita.

Lisa nampak sedang bergegas meninggalkan Villa, ia seolah-olah ingin memberi hukuman pada Jeon yang selalu melakukan apapun sesuka hatinya. Pria itu tidak pernah menghargainya walau hanya sekali. Sejak awal memulai hubungan selalu saja semua rencana sesuai dengan kemauannya, terkadang Lisa merasa tidak nyaman ketika sisi seorang Jeon seperti itu hadir.

"Naiklah," pinta Jimin yang telah membukakan pintu mobil untuk Lisa, kini mereka berada pada halaman Villa. Penampakan langit benar-benar masih gelap, hanya hembusan angin menyapa kehadiran mereka.

"Oppa, jangan katakan apapun jika Jeon bertanya tentang diriku. Buatlah alasan yang membuat kita berada pada situasi yang sama," pinta Lisa lalu duduk dengan tatapan kosong.

"Tentu saja, percayalah padaku Lisa-ya," ucap Jimin berusaha meyakini wanita yang telah lama dirinya kagumi dan dirinya lindungi. Terutama pada tragedi empat bulan yang lalu.

Kendaraan yang dikemudikan oleh Jimin sudah melesat jauh dari Villa, seakan sudah tidak nampak sama sekali. Semilir angin menerpa wajah Lisa, membuat setiap helai rambutnya berkibasan bebas. Matanya masih tetap sama, menatap ruang hampa dihadapannya. Jimin berusaha mencari topik yang seru untuk dibahas dalam perjalanan mereka, sehingga suara ting pada otak kiri Jimin menandakan dirinya telah menemukan ide yang luar biasa.

"Lisa-ya, ingatkah pada masa sekolah dulu?" tanya Jimin, mengajak wanita itu ikut menyelam ke masa lampau.

"Sedikit, mengapa oppa tiba-tiba menanyakan hal itu?" Lisa balik bertanya, merasa ada hal yang serius akan menjadi bahasa mereka kali ini.

Jimin menatap dengan memberikan ulasan senyuman yang memperlihatkan dimplenya yang sangat manis.

"Ayo cepat katakan oppa," pinta Lisa yang mulai penasaran.

Jimin seketika tertawa pecah, membuat sudut bibit wanita itu bungkam seribu bahasa.

"Kau sangat gemoi saat itu," ucap Jimin jujur, membuat Lisa terkekeh.

Memang benar Lisa pada masa sekolah, memiliki tubuh yang tambun namun parasnya sangat cantik. Tidak jarang para lelaki mendekatinya, namun pilihannya tetap terjatuh pada Jeon Jungkook. Semua serasa begitu cepat, terlebih hubungannya dengan Jeon sangat singkat. Hingga pada hari ini Lisa akan menghukumnya sesekali.

Semoga setelah ini Jeon bisa berubah, gumam Lisa membalas senyuman Jimin.

♡♡♡

Jieun membuka kedua kelopak matanya, ia melihat kepala pria tertidur pada bibir ranjang kanan menggenggam tangannya. Senyuman mengukir jelas dari bibirnya, seolah-olah hal seperti ini selalu ia impikan menjadi kenyataan. Jieun menarik tangannya perlahan, berusaha agar pria tersebut tidak terbangun. Alhasil nihil, Jeon membuka kedua matanya seketika. Ia mendapati Jieun sudah terbangun, dengan memamerkan senyuman manis.

"Kau sudah bangun," sapa Jieun, bangkit dari tidurnya.

"Iya..." jawab Jeon dengan badan yang masih goyah dan pikiran yang nge-lag.
"Kau ingin sarapan apa?" tanya Jieun penuh perhatian.

Salah satu hal yang selalu Jeon rindukan kala bersama Lisa. Suara lembut Jieun membuatnya merasakan ketidakasingan saat mereka bersama. Namun dirinya menyimpulkan banyak orang yang memiliki suara seperti Jieun.

TRUE LOVE (KOOKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang