04 : Penjara Istana

190 46 71
                                    


Tertanggal dari deret angka-angka yang membuat pilihan antara menerima dan menolak sebuah penyatuan yang dipaksakan.

Happy Reading❤


Ruang pertemuan keluarga Istana, nampak beberapa penasehat Raja serta Jimong yang selalu setia menjadi sahabat Raja menebarkan senyuman ke segala pasang mata yang terbuka di dalam ruangan ini. Putri dan Ratu melangkah dikawal oleh Jungkook, Raja kini menyambut kedatangan mereka dengan senyuman hangat.

Rencana apa yang ingin kau buat sekarang? Tanya Putri dalam diam.

Dua kursi yang kosong kini telah diisi, serta lembaran hidup baru akan tiba. Pada saat Raja memberi kabar yang membahagiakan setelah Jimong membacakan bintang Putri dan di dengar oleh seluruh sanak Keluarga Istana. Gemuruh tepuk tangan menghiasi ruangan itu, namun bagi Putri ini dinamakan suatu kemalangan di dalam permainan perjudian, kala pemain telah kehabisan uang dalam pemutaran dadu terakhir.

"Selamat Putri Jieun, kau akan segera dipinang." Seru Jimong yang mengatakan dengan raut wajah berseri-seri.

"Aku sangat bangga bahwa Kerajaan Silla akan menjadikan Putriku sebagai Permaisuri Putra Mahkota, ini adalah hari yang bahagia. Aku tak menyangka akan secepat ini memberi kebahagiaanku pada orang lain." Ucap Raja, yang kini lekat menantap netra mata Putri yang terlihat enggan dengan perjodohan ini.

Apa katanya tadi 'memberi kebahagiaanku pada orang lain'? bukannya dulu dia juga melakukan hal yang sama terhadap Ibu Soo. Dan sekarang dia juga ingin membuatku terjerat dalam istana orang lain, apa dia gila? Aku tak ingin diperbudak seperti ini, mentang-mentang aku hanya seorang perempuan tak berdaya. Aku harus membela diriku sendiri, tak ada yang bisa membantu diriku selain diriku sendiri. Ungkapnya dalam benak.

Badan yang seakan ingin melawan namun tertahan oleh sapuhan lembut tatapan seorang Ibu dari jarak yang tak begitu jauh. Niatnya pun melemah berbarengan dengan ambisi yang ditentang mentah-mentah.

Aku harus memikirkan cara lain, Soobin akan membantuku. Tegasnya membatin. Meniatkan diri untuk menghilang dari Istana merupakan keputusan yang terbaik, menemui orang lain yang pastinya akan membelanya.


🌺

Udara malam menusuk di kala musim dingin akan hadir beberapa hari lagi. Putri terduduk di depan pintu kamarnya, dengan perasaan yang campur aduk. Tangannya dilipat-lipat seakan boomerang terus diulang-ulang tanpa berniat menghentikannya. Sehingga sebuah suara menyadarkan lamunannya.

"Soobin, mari kita kabur!" pinta Putri, mendadak membuat si pendengar membelalak bukan main.

"Apa? Kau memintaku kabur bersamamu, neoneun michyeoss-eo? (kau sudah tak waras?)" tanya Soobin yang melemparkan tatapan tidak setuju.

"Kau ingin melihatku menikah dengan pria yang tak aku kenali di usiaku yang masih muda ini. Kau tega aku akan meninggalkan istana ini dan tak akan pernah bebas keluar istana seperti biasanya. Untuk kali ini saja, aku mohon bantu aku untuk kabur dari sangkar ini!" Putri kembali meminta, kini dengan tatapan menyedihkan, membuat Soobin tak mampu mengatakan tidak ataupun menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan membantumu Tuan Putri." Jawab Soobin, yang kini mengulurkan tangannya, Putri menerima dengan senang hati.

Malam semakin larut, langkah kaki tanpa suara melewati atap bangunan Istana. Pengawal setia Putri merunduk dengan menatap pengawal Istana yang sedang menjaga di pintu gerbang.

TRUE LOVE (KOOKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang