20 : Ciuman Tak Terduga

127 7 4
                                    

Hi, aku harap kalian baik-baik saja...
Walau terkadang waktu selalu menguji pikiran dan hati kita...
Tapi percayalah, nikmati prosesnya♡
Tuhan selalu memiliki rencana terbaik dalam kehidupan setiap umatNya♡



💜Happy Reading💜




Kebisuan yang hati ini rasakan, setiap hari akan semakin menarik diri kita untuk mengungkapkan segala yang dirasakan. Bahkan waktu tidak dapat merubah apapun, pada kenyataannya rasamu akan ketara di waktu yang tepat.

Jieun menarik badannya dari dekapan Jungkook, melihat pria itu menatapnya dengan dalam. Seolah-olah dirinya telah melakukan kesalahan besar, seperti pelaku tindak kejahatan. Namun seketika guratan senyuman pada bibirnya, membuat Jieun terbayang wajah pengawal setianya.

Aku merindukanmu Jeon-ssi, gumam Jieun, seketika dering ponsel menyadarkan Jungkook yang sendari tadi berbagi pandang dengan wanita dihadapannya.

Tertera nama Park Jimin pada layar ponselnya, segera Jungkook menekan tanda call berwarna hijau.

"Hyung apa telah terjadi sesuatu?" tanya Jungkook, bangkit dari posisi duduknya, meninggalkan Jieun dalam kekecewaan yang sama.

"Ternyata kau bukanlah Jeon, kau sangat berbeda dengannya. Aku seharusnya menyadari itu sejak awal," keluh Jieun, kini menatap bayangan wajahnya pada cermin.

Jungkook kini berada di luar ruang ganti Jieun, dengan raut wajah serius. Seakan dirinya sedang mendengari nasehat dari kedua orangtuanya.

"Aku paham hyung, aku akan menemui Lisa besok, ku titip dia denganmu," jawab Jungkook menyeka air matanya yang ingin menetes, ada rasa bersalah yang amat besar. Dirinya tersadar bahwa semua perbuatannya selama ini terlalu menekan kekasihnya.

Jungkook yang memandang lorong kosong itu dengan sangat frustasi, ia melangkah dengan gontai. Tidak menghiraukan tembok putih yang memandangnya lekat. Baginya semua tidak dapat mengembalikan keceriaannya selain Lisa. Hanya wanita itu yang dapat membuatnya lebih baik, segala kondisi hanya Lisa yang dapat menjadi support system terbaiknya. Kini ia menyadari betapa egois dirinya dalam hubungan mereka selama ini.

Kau sangat menderita selama ini chagi-ya, gumam Jungkook sukses membuat air mata yang berusaha ia tahan pun menetes. Tanpa ia sadari sebuah tangan menariknya lalu mendekapnya sangat hangat.

"Menangislah jika itu perlu, jangan menahannya itu hanya akan menyakiti hatimu. Kau tidak melakukan suatu kesalahan di saat menangis, aku tahu ini semua berat bagimu. Tapi aku mempercayaimu Jeon-ssi," ucap Jieun menepuk lembut pundak pria jangkung itu.

Ternyata Jieun mendengar semua percakapan Jungkook dengan orang yang menghubungi tadi, hingga wanita itu memilih mengikuti langkahnya. Tanpa ia sadari, hatinya tergerak untuk menenangkan Jungkook yang terlihat amat lelah dengan kenyataan yang harus ia lewati. Jungkook menarik badannya dari dekapan Jieun, ia mengusap pipinya yang basah. Jieun mengeluarkan saput tangan dari hoddienya, membantu pria dihadapannya itu mengeringkan sisa air mata yang telah menetes.

"Kau terlihat seperti bayi," ucap Jieun, membuat Jungkook menggeleng dengan tegas.

"Aku pria dewasa bukan bayi yang seperti kau lihat," balasnya lalu memalingkan wajah dari objek indah yang tadi menenangkannya setelah mendengar suara dari arah belakangnya.

"Kalian sedang apa?" tanya Yoongi.

"Ah aku sedang menceritakan kesedihanku," jawab Jungkook dengan kejujuran, membuat Jieun salut pada pria itu.

TRUE LOVE (KOOKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang