Bagaimana kabar sahabat srishin?
Ingin rasanya aku mengenal kalian lebih akrab, ayo yg mau kenalan bisa ketik perkenalannya di kolom komentar terima kasih🤗Buat yang suka KOOKU akan tangan kalian tinggi"😊
Happy Reading♥
Suara kicauan merpati di pagi buta membuat Jieun terpancing untuk membuka kelopak matanya dengan paksa. Ia tersadar, bahwa posisinya saat ini terbaring nyaman di ranjang kamarnya. Namun yang menjadi kecurigaannya di waktu seperti ini, semalam siapa yang membawanya kesini?
Jangan-jangan... praduganya dalam batin.
"Kau sudah bangun, cepatlah turun untuk sarapan!" perintah suara dari bilik pintu kamarnya yang tertutup rapat.
"Samchon terima kasih. Aku akan turun, tapi setelah mandi." Sahutnya, lalu tak terdengar ucapan dari luar.
Gadis itu memilih bangkit dan mempersiapkan dirinya untuk menikmati waktunya bersama keluarga. Walau pikirannya masih bergelut dengan semua kemungkinan yang hadir semalam. Tapi dengan mengheningkan sejenak pikirannya, membuat dirinya mampu menyelaraskan hati dan pikirannya.
"Dengan ini, akan jauh lebih baik." Ungkapnya, lalu memasuki pintu kamar mandi.
***
Aku tahu itu akan sulit bagimu, tapi yakinlah bahwa kau akan menemukan semua alasan kenapa hal ini harus terjadi padamu. Ku mohon kau tetap bertahan dengan sabar! Pinta Yoongi dalam benaknya, dan mulai melangkah menuruni tangga sebagai penghubung lantai atas dan lantai bawah.
"Apa Jieun sudah bangun?" tanya Hana, saat menyadari adik iparnya telah terduduk anteng di kursi makan.
"Sudah noona," jawabnya dengan nada halus.
"Yoongi-ya, terima kasih telah menjaga Jieun selama ini. Aku tahu ini akan sulit bagimu, menyadari kenyataan kau adalah pamannya. Aku tahu kau sangat menyayanginya, aku harap tetaplah menjadi paman yang baik untuknya. Aku sungguh percaya padamu, jangan biarkan dia menangis. Karena aku tak tahu keadaannya saat jauh denganku, tapi kau satu-satunya yang akan datang menemuinya dalam keadaan apapun. Dan.." jawaban Hana terpotong oleh kehadiran Jieun.
"Eomma," sapa hangat Jieun yang telah duduk di kursinya, disusul oleh adiknya.
"Noona, apa kau tak keberatan jika aku mengajakmu keluar nanti sore?" tanya Jaemin.
"Tentu saja, aku akan sangat senang." jawabnya.
"Ayo kita pergi sore ini!!" seru Jaemin, mulai mengambil sesendok nasi dan memasukkannya ke dalam mulut.
"Makanlah dengan hati-hati, kau akan jauh menikmatinya!" pinta Min Yoongi, berkali-kali menarik perhatian Jieun dengan pemikiran bijak pamannya itu.
"Aku rasa eomma dan samchon sedang membicarakan hal penting, maaf tadi aku menyelanya. Kalian bisa melanjutkannya," ungkap Jieun, dengan cepat Hana menggeleng.
"Tidak ada, aku diingatkan untuk bekerja lebih keras." Sahut Yoongi, membuat Jieun merasa ada yang ditutupi.
"Good morning," sapa Joon Ki, mengecup lembut puncak kepala istrinya.
"Ya! Abeoji," keluh Jaemin.
"Kau tidak usah cemburu melihat aku memperlakukan ibumu seperti ini," ketus Joon Ki tak mau kalah dari putranya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE (KOOKU)
Fantasy*Jieun mulai percaya bahwa kelahiran dan kematian itu bagian kehidupan, bahkan dalam perjalanan cinta sejatinya yang penuh kejanggalan.* "Aku mulai sadar bahwa kau dan aku satu, dan akan tetap begitu. "-Lee Jieun. "Maafkan aku yang lama menyadari d...