14 : Ambigu

82 11 3
                                    

Hai sahabat Srishin
How are you?
Akhirnya True Love (KOOKU) comeback, maaf ya sahabat baru bisa update tapi akan sering memanjakan kalian dengan kisah cinta sejati sang empunya♡
Dimohonkan krisar dan jejak baca di tanda bintang pojok kiri, timaaciw sahabat♡

Happy Reading Sahabat Srishin

Seketika semua berubah membuat pemeran utama merasa ambigu.

Sengatan mentari pada kelopak mata yang tertutup, membuat Jeon terbangun. Ia melihat Lisa dengan menggunakan pakaian santai setelan putih sedang membuka gorden dengan anggun. Ia tak lepas dari pandangan itu, perawakan wanita ini yang mampu memberinya rasa nyaman. Usia hubungan mereka sudah empat tahun lamanya, walau terkadang banyak hal-hal tak nyaman terjadi, bahkan sempat membuat dirinya ingin mengatakan kata putus kala itu.

"Ya neon!!!! (Hei kau!!!)..." ucapan Jeon terpotong, dan seketika tatapannya berubah teduh.

"Kau tak jadi meneriakiku?" tanyanya melihat Lisa sedang melangkah mendekati bibir ranjang, memasang raut wajah kesal. Tidak biasanya Jeon membentaknya dengan perbuatan yang hanya membuka gorden.

"Aku tak ingin membuat telingamu merasa gatal dengan suara cemprengku ini," jawabnya, membuat Jeon menarik tubuh ideal sang kekasih dalam pelukannya sangat erat.

"Kenapa tiba-tiba kau begini?" tanya Lisa penasaran dengan perlakuan Jeon pagi ini.

"Aku ingin menghabiskan banyak hal yang romantis selama dua hari ini, bukannya kau ingin lusa kita merayakan aniv kita tahun keempat ini," jelas Jeon, membuat wanita itu mengangguk dan mengelus lembut pipi kiri prianya.

"Sayang sudah ya, kau harus mandi. Aku tak bisa seperti ini seharian," suruh Lisa, membuat Jeon dengan malas melangkah menuju kamar mandi.

Lisa kini nampak sibuk dengan peralatan yang ada di dapur Villa itu. Ia sedang mencoba membuat roti dan susu untuk sarapan pagi ini, sebelum mereka harus mengunjungi ibu Jeon yang juga berada di taman bunga dekat Villa. Saat sedang menaburkan selai pada roti yang telah dipanggang, sebuah tangan melingkari perut Lisa. Wanita itu hanya tersenyum diperlakukan amat manis oleh Jeon Jungkook, walau terkadang rasa takut menghantuinya. Terlebih ia harus menerima kedatangan wanita yang sudah ia usahakan untuk musnah dari kehidupan Jeon selama empat bulan akhir ini.

"Kau mau mencicipinya?" tanya Lisa, lalu ditanggapi dengan anggukan oleh Jeon. Ia dengan senang hati menyuapi calon tunangannya itu, dan secara spontan pria itu menceritakan hal-hal lucu sehingga tawa pun bermunculan diantara mereka.

Perjalanan romantis hari pertama, mereka nampak serasi dengan setelan putih seakan menampakan sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu. Terlebih tangan Jeon yang tidak ingin lepas saat mengenggam tangan kekasihnya. Ia seolah-olah sudah yakin pada pilihannya untuk hidup bersama dengan Lisa selamanya.

"Chagi-ya, aku membawa beberapa hadiah untuk ajhumma, (bibi,)" ucapnya, membuat si pendengar merasa amat bahagia.

"Eomma, (Ibu,) pasti akan sangat bahagia memilikimu, sama seperti diriku," ujarnya, semakin membuat jantung seorang Lisa berdebar.
Hingga terdengar dering ponsel, membuat Lisa terpaksa mengangkat.

"Kau jangan lupa, aku membantumu!"

Ia terdiam lama, setelah mendengar suara yang tak asing dari seberang sana. Dimana tatapan heran menangkap basah dirinya, itulah respon Jeon seketika melihat Lisa terdiam lama. Seakan ia mengatakan sesuatu ada apa sayang? Seperti itulah jelasnya.

TRUE LOVE (KOOKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang