Hi sahabat Srishin
Berbahagia selalu yaa❤♡Happy Reading♡
Perjalanan awal yang membawa luka masa silam hadir kembali.
Jeon menarik dua kursi untuk Jieun dan Lisa, bibirnya tidak henti melemparkan senyuman. Seolah-olah hari ini dirinya manusia paling berbahagia, merasakan kehangatan dari hari jadinya. Terlebih sosok Jieun yang beberapa hari ini mengusik pikirannya ada di hadapannya. Yoongi yang merasakan perbedaan dengan tatapan Jeon awal bertemu dengan saat ini bertemu lagi dengan Jieun.
"Apa kita mulai pesta ini dengan meneguk soju (arak korea)," ajak Jeon, membuka penutup soju dengan gigi gerahamnya.
"Ini sungguh luar biasa," sambung Jieun.
Usai mengatakan itu, Lisa menatap lekat Jieun. Ia mendapati Jeon dan Jieun saling melemparkan senyuman, ada tebasan pisau tajam mengores hatinya. Lisa ingin berteriak, mengatakan pesta ini bukan sebuah kejutan melainkan petaka baginya.
Neomu shireoyeo, (sangat membencimu), gumam Lisa mencoba menetralisirkan kemarahannya di hari bahagia mereka berdua.
"Aku akan memberikan suapan daging untukmu, buka mulutmu!" Lisa menurut pada Jimin yang sukses membuat senyum mencuat keluar dari bibir Lisa, namun tidak lama.
"Bibirmu tidak bisa bohong, silakan dinikmati daging panggang buatanku," seru Jimin menarik kursi di sebelah Lisa.
"Makanlah yang banyak," ucap Jimin, menaruh sebagian daging pada nasi Lisa.
"Gomapta," balasnya.
"Kalian terlihat sangat akrab?" tanya Yoongi, yang sejak tadi memperhatikan Lisa dan Jimin.
"Jimin adalah kakak sepupu Lisa, aku sangat mempercayai Jimin untuk menjaga kekasihku," jelas Jeon, mengelus lembut puncak kepala Lisa.
Mengapa kau tidak mengingatku? Keluh Jieun dalam gumamannya, merasa cemburu pada adegan barusan.
Yoongi merasa pesta ini memojokkan keponakannya, sehingga ia memutuskan mengajak Jieun pulang terlebih dahulu. Namun saat akan mengutarakan niatnya, ia teringat tidak membawa kendaraan apapun. Ia pergi sejauh ini dengan menumpang di mobil Jimin. Ia merasa kesal tidak dapat melakukan apapun pada situasi seperti ini.
Pesta sederhana itu berakhir dengan sangat manis, tapi bagi Lisa ini tidak seindah yang dirinya kira. Terlebih wanita di masa lalu itu kembali datang, padahal dengan susah payah dirinya membuat Jeon menjauh pada masa silam yang membuat pria itu terpuruk sejadi-jadinya.
Waktu selalu saja ingin menguji hubungan kami, gumam penuh erangan dalam batin Lisa.
"Kalian bisa menginap malam ini, masih ada dua kamar tersisa. Kalian bisa menempatinya," pinta Jeon, sukses membuat Lisa membeku.
"Ya! Kau memintaku berbagi ranjang dengan Jieun-ssi?" tanya Lisa penuh kekesalan.
"Ayolah chagiya, (sayang), mereka datang kemari jauh-jauh membantuku. Setidaknya kau mau memahaminya!" pinta Jeon, dengan raut wajah memelas. Namun tetap saja Lisa tidak dapat memahami pola pikir kekasihnya.
"Aku pulang saja, Jimin oppa antarkan aku pulang!" pinta Lisa, barang yang awalnya di keluarkan jadi dibawa malam itu juga. Sesak di dalam hatinya tidak dapat diluluhkan kembali, terlebih sikap Jeon yang seakan-akan membela Jieun baginya.
"Chagi-ya ku mohon jangan lakukan ini, bukannya beso..." Lisa memotong ucapan Jeon.
"Kalau begitu pilih diantara aku dan Jieun tidur di sofa ruang tengah?" tanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE (KOOKU)
Fantasia*Jieun mulai percaya bahwa kelahiran dan kematian itu bagian kehidupan, bahkan dalam perjalanan cinta sejatinya yang penuh kejanggalan.* "Aku mulai sadar bahwa kau dan aku satu, dan akan tetap begitu. "-Lee Jieun. "Maafkan aku yang lama menyadari d...