3

127 12 0
                                    

Waktu semakin berlalu, di malam hari ini aku gelisah dan resah memikirkan kejadian tadi antara aku dan bang Geo.

Semua posisi sudah ku lakukan agar bisa tidur dengan tenang namun selalu aja ada sesuatu yang terlintas dibenak ku membuat malam ini terasa lama untuk hari esok.

Berguling dari satu arah ke arah lain nya sambil memeluk bantal guling yang sudah menjadi saksi bisu dari ketidak nyamanan hati ini dalam berfikir apa maksud dari semua ini,

Siapa pacar Geo? apa dia cantik? yahh tentu saja soalnya Geo aja ganteng pasti lah cewek nya cantik,

Tapi kenapa harus aku mikirin soal mereka? Ini kan hubungan mereka!

"Agrhhhh!" teriak ku,

Apa sih gak jelas!

"Gue harus ngapain biar gak mikirin dia!" umpat ku sambil mencengkram erat guling di pelukan ku.

Perlahan ku menoleh ke arah jam weker yang terpampang di meja kecil ku bersama lampu tidur,

Sekarang sudah pukul 00:21 dan aku masih belum bisa tidur dengan tenang.

Tanpa berfikir panjang lagi aku langsung keluar dari kamar dengan keadaan yang sulit dimengerti oleh ku apa lagi kalian:(

Aku mencoba untuk meminum segalas susu dingin yang biasa mama siapkan di kulkas, namun bedanya susu ini belum di buka dan harus aku potong.

Setelah ku acak-acak tempat sendok dan garpu disana aku tidak menemukan gunting, ada pun pisau tapi kotor karna keadaan malam jadi aku malas untuk mencucinya.

"Oh minjam gunting di kamar papa aja." pikir ku,

Mumpung gak ada orang nya jadi aman main ke kamar nya walau sering papa berpesan agar ada batasan nya untuk main di kamar dia, paling hanya hal penting saat aku masuk kedalam kamar tersebut.

Aku saja bingung kenapa aku tidak boleh main kesitu terus seperti keluar masuk, saat aku tanya kan hal tersebut ke mama namun jawaban nya turuti saja perintah papa mu.

Seakan-akan mama tidak ingin ikut campur, sedangkan aku mau es campur.

Aing macan! Kagak nyambung goblok!

Btw aku suka kok es campur, sangat-sangat suka!

Suara decit dari pintu berbunyi secara beraturan saat ku buka perlahan, aku memasukinya dengan langkah biasa namun dengan perasaan yang berdebar-debar karna ribet urusan nya kalo aku masuk ke kamar papa dan mama gak berkabar.

"Ah sudahlah gak usah aja," Saat ku ingin berpaling dan keluar dari kamar ini seketika pandangan ku lari ke atas meja kantor papa yang disana ada penggaris, pulpen, berkas-berkas penting.

Ketika ku mendekati akhinya ketemu juga gunting nya, tetapi ada satu hal yang menarik perhatian mataku yaitu sebuah berkas ber map merah dengan tulisan,

Timmy Florence
16th
Opera OF Company.

Nama ku tertulis disebuah nama perusahaan yang bernama Opera OF Company yang biasa di sebut sebagai OOC. Terakhir ku dengar bahwa OOC ini adalah tempat papa berkerja, namun kenapa terdapat nama ku disitu.

Sesaat aku ingin membukanya tiba-tiba aku mendengar bunyi sesuatu dari dapur!

Seperti suara benda jatuh,

Tidak ku hiraukan lagi berkas yang berada di map merah itu, dengan secepat kilat aku keluar dari kamar papa dengan tangan kanan ku yang memegang gunting.

RAKSASA MALAM [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang