11

79 11 3
                                    

Hari mulai menujuk pukul 9 dan Ressa belum keliatan batang hidungnya.

"Ressa kemana sih? Lama amat katanya bentaran doang." keluh Geo.

"Coba aja lo telpon," saran Vino.

"Udah gue telpon, tapi katanya lagi ada urusan ntar lagi dia datang." jawab Geo.

"Nah berarti tinggal di tunggu aja." sahut Aldi.

"Tapi itu tadi 1 jam yang lalu, sampai sekarang kagak timbul-timbul tu orang." balas Geo lagi.

Ternyata masih laper juga nih perut padahal tadi udah makan kentang goreng dan nasi goreng special cafe sini.

Emang ni perut gak bisa di ajak kompromi.

Aku berdiri dan hendak pergi dari tempat duduk ku,

Seketika tangan ku langsung di tangkap dan membuat aku terdiam dan menoleh ke arah orang itu,

"Eh mau kemana lo?" tanya Rega.

"Apaan sih, gue mau ke kasir mau pesan lagi."

"Yaudah barengan sini sama gue."

"Sudah lah Reg, gue bisa sendiri kok."

Tanpa membalas perkataanku dia malah ikut berdiri dengan pergelangan tangan ku yang masih di genggam nya.

Aldi, Vino, Gigi, dan Geo terus memperhatikan kami berdua sampai pergi menuju kasir.

"Reg, lepasin bego!" seru ku saat kami sedang berjalan.

Dia berbalik memandang ku,

Seketika dia melihat ke arah tangan nya yang sudah ia angkat bersamaan dengan tangan ku.

Aku terdiam melihat nya, nih orang aneh banget,

Tiba-tiba dia menghempaskan tanganku begitu saja,

"Puas?" tanya nya,

"Lo apa-apaan sih, gak jelas banget!" gerutu ku ke arah nya yang tampak biasa-biasa aja.

Karna dia hanya diam menatapku yang membuatku sangat kesal.

Sehingga tanpa sepatah kata lagi keluar dari mulut ku langsung pergi meninggalkan nya.

"Timmy!" pekik nya di belakang,

Namun aku tidak menghiraukan nya.

"Timmy!"

Sekarang ia membuat aku malu, dengan mudah dia memanggil nama ku dengan teriakan yang besar.

Sehingga semua mata tertuju ke arah kami berdua.

"Lo kemari atau lo bakal nyesel!"

Aku mendekatinya sesekali memandang kanan dan kiri yang sudah memperhatikan kami sedari tadi.

"Lo ini sinting apa gimana sih Reg, punya urat malu gak ha!?"

Dia hanya diam.

"Gue cuman mau pesan aja susah amat, ini tempat umum lagi dan tingkah laku lo masih kekanak-kanakkan. Sadar bego!" jelas ku dengan nada marah serta volume suaraku yang kecil karna tidak ingin orang semua mendengar perkataan aku.

Dia tidak menjawab malah menarik ku pergi lagi menuju arah kasir.

"Sekarang lo pesan apa yang lo mau, dan tolong pesan untuk bungkusan juga!" bentak nya.

Why?

Apa yang salah dengan nya?

"Lo apa-apaan sih, gue cuman mau beli satu makanan berat doang. Jadi jangan lebay!"

RAKSASA MALAM [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang