5

120 12 0
                                    

Aku melihat dengan jelas apa yang benar-benar terjadi didepan mataku ini.

Rega di keroyok 4 orang secara bertubi-tubi walau Rega terlihat bisa melawan namun tidak di pungkiri kalo dia bakal kalah telak saat ini karna mereka memakai pemukul baseball yang terbuat dari kayu.

"Shit! aku harus ngelakuin sesuatu,"

Segera aku menjauh sedikit sehingga mereka tidak akan curiga, setelah itu aku langsung berteriak.

"Polisi!"

"Polisi!"

"Polisi!"

Teriak ku sekenceng-kenceng nya, tanpa memperdulikan yang lain lagi. Setelah ku dengar ada suara motor mereka saat itu juga aku mengendap-endap mendekati si Rega yang terkapar dengan bersimbahan darah.

Darahnya terus mengalir dari tangan nya yang tergores oleh benda tajam, aku sudah tidak kuat. Mencoba merangkul badannya yang besar tersebut untuk mencari pertolongan terdekat,

"Tolong!" jerit ku,

"Tolong!"

Sambil terus merangkulnya.

Disaat itu juga aku bertemu dengan 2 orang yang mengendarai motor, dia berniat untuk menawarkan tumpangan sedangkan 1 yang di bonceng nya bersama ku menggunakan motor Rega.

°°°°°

Satu jam lebih aku menunggu konfirmasi dari dokter,

Detik demi detik terasa sangat lama, bercak darah masih terpampang jelas di tangan ku.

"Mas!"

Aku yang masih bergetar tidak bisa berbuat apa-apa selain menatap tangan ku.

"Mas!" Pukul dokter itu di bahuku.

Aku tersadar.

"I-iya dok, bagaimana keadaan Rega dok?"

"Hmm pasien mengalami benturan yang sangat keras di kepala nya, sehingga membuat pasien kehilangan banyak darah namun sudah kami atasi,"

Aku masih belum bisa mengambil nafas lega setelah mendengar penjelasan dokter.

"Dia hanya mengalami lebam badan, luka-luka ringan dan cidera yang di kepala tak terlalu parah."

"Alhamdulillah," ucapku sambil mengigit bibir bawah ku memandang ke arah atap langit.

"Kalo boleh tahu, ada hubungan apa anda dengan pasien?" tanya dokter.

Aku menjelaskan kejadian tadi dan aku juga meminta kepada dokter untuk merahasiakan identitas ku yang membantunya saat ini, karna aku tidak ingin dia tahu jika aku yang membantunya.

Apa lagi saat itu aku tak sengaja menguping dan melihat Rega yang di keroyok abis-abisan.

"Ya sudah kalo gitu, kamu pulang aja karna kami bakal mencari semua data-datanya dari pihak rumah sakit dan polisi yang menangani kasus ini." ujar nya.

Aku menghela nafas panjang sambil tersenyum kecut, karna dokter ini dengan senang membantu ku.

"Kalo begitu saya duluan yahh dok, makasih banyak atas bantuan nya."

RAKSASA MALAM [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang